Berita Jakarta
Nasib Taman Kampung Baru Jadi Tempat Maksiat, Ditemukan Banyak Kondom, Warga Resah dan Jengkel
Tak hanya itu, dalam perbuatan maksiat itu, benda tak senonoh itu juga kerap ditemukan di area sekitar alat permainan anak-anak,
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, KEMBANGAN --- Warga yang bermukim di sekitar Taman Kampung Baru, Kembangan Utara, Jakarta Barat, mengeluhkan adanya perbuatan maksiat yang diduga kerap dilakukan oleh muda-mudi tiap waktu petang hingga dini hari.
Menurut Syaefudin (55), petugas kebersihan, imbas perbuatan maksiat itu, warga kerap mendapati adanya alat kontrasepsi di sekitar gudang Taman Kampung Baru.
Tak hanya itu, dalam perbuatan maksiat itu, benda tak senonoh itu juga kerap ditemukan di area sekitar alat permainan anak-anak, seperti ayunan dan jungkat jungkit.
"Betul (ditemukan alat kontrasepsi), nah info itu dari tukang sampah. Karena kan ada pembersihan setiap pagi ini kan sebenernya ruangan ini (gudang) tempatnya maksiat ini," kata Syaefudin saat ditemui Warta Kota di lokasi, Selasa (7/11/2023).
BERITA VIDEO : TEREKAM VIDEO SEPASANG KEKASIH BERBUAT CABUL DI DALAM KRL
Menurutnya, kondisi gudang itu gelap dan kerap dipakai orang untuk kumpul-kumpul orang secara berkelompok.
"Kedua, kalau orang kumpul-kumpul situ satpamnya masa bodoh. Enggak pernah (dibilangin)," kata Syaefudin.
Padahal, kata dia, satpam di Taman Kampung Baru tersebut pasti mengetahui pergerakan orang-orang yang masuk ke area tersebut.
Baca juga: Satpol PP Temukan Fakta Kelompok LGBT Mesum di Hutan Kota Cawang, Ternyata dari Kalangan Orang Tajir
Pasalnya, hanya ada satu pintu masuk utama yang di depannya terdapat pos satpam.
"Iya kepantau. Kalau masuk dari sini (pintu kecil) mau beli rokok mau beli makanan aja, kacang-kacang bawa lagi ke sini," jelas dia.
Syaefudin berujar, orang yang kerap nongkrong itu rata-rata remaja usia tanggung. Mereka ada yang laki-laki dan perempuan.
BERITA VIDEO : VIRAL VIDEO AKSI MESUM DI CURUG PANGERAN GUNUNG SALAK
Selain itu, para remaja itu kerap nongkrong dari malam hingga pagi.
"(Terjadi kecolongan) itu karena kebebasan dari satpamnya juga karena bebas itu istilahnya satpam bebas, enggak ada yang ngontrol, enggak ada yang ngebatasin jamnya," ungkap dia.
"Seharusnya dibatasin itu jam 11 atau jam 1 malam. Jam 2 (malam) lah udah suruh bubar, tapi kan ini bisa ngelos begini. Orang luar (daerah) kebanyakan," katanya.
Lestarikan Alam Pulau Tidung, Mahasiswa IPB Tanam Pohon Mangrove hingga Transplantasi Karang |
![]() |
---|
Keresahan Danu, Pengendara Motor, Soal Bunyi 'Tot Tot Wuk Wuk' Polisi saat Kawal Pejabat |
![]() |
---|
Dana RT RW Naik, Ketua RW 14 Palmerah Jakbar Bersyukur: Ingin Renovasi Posyandu Sudah Mau Ambruk |
![]() |
---|
Soal Parkir Liar Depan Labschool Rawamangun, Pramono: Mobil Mewah Jangan Merasa Memiliki Tempat Itu |
![]() |
---|
Ajak Viralkan Mobil Pelat Merah Terobos Jalus Busway, Pramono: Bukan Zamannya Lagi Langgar Aturan! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.