Berita Kriminal

Kasus Pembunuhan Karyawan MRT Jasadnya Dibuang ke Kali BKT: Pelaku Sasar Korban dari Akun Facebook

Setelah itu, tersangka pembunuh karyawan MRT berkomunikasi dengan calon korban dan mengajak bertemu untuk transaksi jual beli.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dedy
Wartakotalive.com
Komplotan pembunuh karyawan MRT yang mayatnya ditemukan di aliran kali Banjir Kanal Timur, Cakung, Jakarta Timur. 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA --- Pembunuh karyawan MRT berinisial DDY (38) yang jasadnya dibuang ke kali Banjir Kanal Timur (BKT), Cakung, Jakarta Timur, Jumat (10/11/2023), ternyata menggunakan akun Facebook untuk menipu.

Adapun cara tersebut digunakan oleh tersangka pembunuh karyawan MRT berinisial R atau Rosul alias Kevin (29) yang merupakan dalang pembunuhan.

Sedangkan tersangka pembunuh karyawan MRT lainnya yakni IS (31) yang merupakan eksekutor dan JS (48) sebagai penadah.

Di akun Facebook miliknya, Rosul menggunakan atribusi agama.

BERITA VIDEO : OKNUM PASPAMPRES TERDUGA PEMBUNUH IMAM TERNYATA TUKANG PAMER SENJATA

"Untuk meyakinkan korban bahwa ini memang bukan komplotan penipu, orang jahat, dan sebagainya," ujar Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi, kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (17/11/2023).

Hengki mengatakan bahwa Rosul mencitrakan dirinya orang baik untuk menargetkan korbannya yang menjual mobil.

“Seolah-olah bahwa mereka orang baik-baik yang ingin bertransaksi kendaraan. Sehingga untuk meyakinkan korban untuk datang dengan membawa surat-surat yang lengkap," kata dia.

Baca juga: Korban Pembunuhan dengan Leher Luka Sayatan di Kali BKT Ternyata Karyawan MRT, Ini Motif Pelaku

Setelah itu, tersangka pembunuh karyawan MRT berkomunikasi dengan calon korban dan mengajak bertemu untuk transaksi jual beli.

Namun, ujung dari rencana ini adalah membunuh korban guna mengambil mobilnya.

Sudah direncanakan jauh-jauh hari

Kombes Hengki Haryadi mengatakan, pembunuhan berencana ini sudah direncanakan jauh-jauh hari oleh komplotan tersebut.

Awalnya, tersangka ingin melakukan pencurian dengan kekerasan dengan cara membius korban dengan obat.

"Nah, pada tanggal 9 (November 2023), komplotan ini bersepakat akan memanggil atau mengundang salah satu penjual ataupun orang akan berniat menjual mobilnya, dengan menggunakan akun Facebook, ucapnya.

"Hingg kemudian korban datang pada pukul 20.00 di salah satu apartemen. nah sesuai rencana kemudian korban dibawa ke atas salah satu unit apartemen di Jakarta Selatan," lanjut dia.

Sumber: Wartakota
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved