Berita Kriminal

Jadi Korban Pelecehan Seksual Pengawas TPS, Anggota KPPS di Kalibata Ketakutan dan Tak bisa Tidur

Peristiwa pelecehan seksual itu dialami WI, ketika dirinya mengantar surat suara bersama terduga pelaku dan Ketua KPPS,

Penulis: Nurmahadi | Editor: Dedy
Istimewa
Ilustrasi Pelecehan Seksual --- Kasus pelecehan seksual dialami seorang seorang wanita anggota KPPS di TPS 60 Kalibata City, berinisal WI (19). 

Lebih lanjut, IH mengatakan peristiwa ini telah dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan, pada 21 Februari 2024 lalu.

Laporan itu pun teregister dengan Nomor: LP/B/539/II/2024/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA.

Sementara itu, peristiwa pelecehan seksual tersebut bermula ketika adiknya, hendak mengantarkan surat suara ke Gudang Penyimpanan di GOR Pancoran, pada Kamis (15/2/2024), sekira pukul 02.30 WIB dini hari.

IH mengatakan, saat itu adiknya ikut bersama Ketua KPPS dan terduga pelaku, dalam sebuah mobil.

"Di mobil itu ada ketua KPPS yang nyetir mobil dan di sampingnya ada si pelaku yang juga Pengawas TPS, terus adik saya duduk di belakang. Nah posisinya gini pas berangkat antar surat suara," kata IH kepada wartawan, Selasa (27/2/2024).

Sesampainya di GOR Pancoran, IH mengaku adiknya tak ikut mengangkat surat suara dan memilih tertidur di dalam mobil, lantaran mengalami kelelahan.

Singkat cerita, seusai Ketua KPPS dan pelaku yang merupakan Pengawas TPS, memindahkan surat suara, mereka pun akhirnya kembali pulang ke TPS 60 bersama korban.

IH mengatakan, saat itu adiknya masih dalam posisi tertidur pulas.

Saat adiknya terbangun ujar IH, pelaku yang semula duduk di sebelah sopir, kini pindah ke bangku penumpang, bersama korban.

"Pas bangun sudah di Jalan pulang. Tapi, pas di jalan pulang, pelaku tiba-tiba sudah duduk di belakang, sama adik saya. Jadi kursi di samping sopir itu kosong pas pulang," ujar dia.

Saat perjalanan pulang lanjut IH, terduga pelaku mulai melancarkan aksinya, dengan memegang dan menciumi tangan korban.

Korban yang merasa takut pun, hanya bisa terdiam, dan sesekali menarik tangannya dari genggaman tangan pelaku.

"Habis itu, berlanjut dia cium tangan adik saya, telapak tangannya, kanan dan kiri. Terus adik saya mulai risih, kenapa orang ini seperti ini. Tapi dia takut juga, mau teriak atau melakukan perlawanan ga berani," ucapnya.

Tak sampai di situ, pelaku pun mencoba memegang wajah korban, dengan maksud akan mencium korban.

Namun, korban yang merasa risih, sontak memalingkan mukanya.

Sumber: Wartakota
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved