Harga BBM Shell, BP, dan Vivo Naik, Pertamina Masih Bertahan

Harga bahan bakar minyak (BBM) di semua operasi mengalami kenaikan per 1 Mei 2024. Terkecuali Pertamina yang masih menerapkan harga lama

Penulis: | Editor: Ign Prayoga
TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Petugas mengisi bahan bakar minyak ke kendaraan konsumen di SPBU Shell di Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan, Sumut, Rabu (17/4/2024). 

Harga BBM Shell, BP, dan Vivo Naik, Pertamina Masih Bertahan

TRIBUNBEKASI.COM - Harga bahan bakar minyak (BBM) di Shell, Vivo, dan BP mengalami kenaikan per 1 Mei 2024.

Tiga operator BBM non-BUMN tersebut telah resmi menerapkan banderol baru.

Shell menaikkan harga BBM di kisaran Rp 290-Rp 1.000 per liter.

BP menaikkan harga Rp 290 sampai Rp 600 per liter dan Vivo berkisar Rp 1.000 sampai Rp 1.050 per liter.

Sedangkan Pertamina tidak menaikkan harga.

Penyesuaian harga BBM memang dilakukan pihak SPBU secara berkala, setidaknya setiap awal bulan.

Perubahan dilakukan seiring dengan pergerakan harga minyak mentah di pasar global.

Berikut perbandingan harga BBM antara Pertamina, Shell, BP, dan Vivo per 1 Mei 2024:

Pertamina (Pulau Jawa)

- Pertamax (RON 92): Rp 12.950 per liter

- Pertamax Turbo (RON 98) : Rp 14.400 per liter

- Dexlite (CN 51): Rp 14.550 per liter

- Pertamina Dex (CN 53): Rp 15.100 per liter

- Pertamax Green 95 (RON 95): Rp 13.900 per liter

Shell (Pulau Jawa)

- Shell Super (RON 92) Rp 15.530 per liter

- Shell V-Power (RON 95) Rp 16.350 per liter

- Shell V-Power Diesel (CN 51) Rp 16.310 per liter

- Shell V-power Nitro+ (RON 98) Rp 16.570 per liter

- Shell Diesel Extra (CN 53) Rp 15.520 per liter

BP

- BP 92 (RON 92): Rp 14.900 per liter

- BP Ultimate (RON 95): Rp 16.350 per liter

- BP diesel (CN 48): Rp 15.520 per liter

Vivo

- Revvo 90 (RON 90): Rp 13.800 per liter

- Revvo 92 (RON 92): Rp 15.300 per liter

- Revvo 95 (RON 95): Rp 16.150 per liter

Menurut Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting, alasan Pertamina menahan harga jual BBM karena mendukung upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi.

"Penyesuaian harga BBM nonsubsidi memang mengacu pada regulasi. Namun pada kondisi saat ini kami mendukung upaya Pemerintah untuk menjaga stabilitas perekonomian," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (1/5/2024).

Irto menjelaskan, penyesuaian harga BBM memang dilakukan secara berkala, setidaknya setiap awal bulan.

Penyesuaian dilakukan dengan mempertimbangkan pergerakan harga minyak mentah dunia, harga publikasi Mean of Platts Singapore (MOPS), serta nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Hal tersebut mengacu pada Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang formulasi harga JBU atau BBM non subsidi.

Namun, meski tren harga minyak dunia menguat dan nilai tukar rupiah melemah, Pertamina tetap mempertahankan harga BBM-nya guna mendukung kebijakan pemerintah.

"Meski harga minyak dunia merangkak naik dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah, Pertamina melalui anak usahanya, PT Pertamina Patra Niaga, tidak menaikkan harga BBM non subsidi," ucap Irto.

Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif telah memberikan arahan agar harga BBM Pertamina tidak akan mengalami kenaikan harga hingga Juni 2024.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved