Ajudan Polwan Bunuh Diri

Aneh, Pelat Nomor Alphard pada Kasus Polantas Bunuh Diri Dipastikan Palsu, Tapi Polisi Punya Datanya

Majelis Kehormatan Dewan (MKD) memastikan pelat nomor DPR pada mobil di kasus polisi bunuh diri adalah pelat palsu. Tapi polisi punya data pemiliknya

Editor: Ign Prayoga
TribunManado
Sosok Brigadir Ridhal Ali Tomi, anggota Satlantas Polresta Manado yang ditemukan tewas di dalam mobil Alphard di Mampang, Jakarta Selatan 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA - Majelis Kehormatan Dewan (MKD) DPR memberi perhatian besar pada kasus polisi lalu lintas (polantas) bunuh diri di Mampang Prapatan, Jaksel.

Polantas dari Polresta Manado, Sulawesi Utara, tersebut bunuh diri di dalam mobil Toyota Alphard warna hitam berpelat nomor DPR 23-12.

MKD memastikan pelat nomor tersebut tidak terdaftar sebagai kendaraan milik pimpinan/anggota DPR.

Tidak hanya mengidentifikasi dari foto-foto di tempat kejadian perkara, MKD juga telah meminta informasi dari polisi tentang kendaraan tersebut.

"Kami tanya ke polisi, pemilik (mobil) yang pakai 23-12 siapa? Di STNK disebutkan Indra Pratama di Jalan Mampang Prapatan, lebih kurang seperti itu," kata Wakil Ketua MKD, Nazarudin Dek Gam, dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (6/5/2024).

Nazarudin mengatakan, pihaknya sudah mendapat penjelasan dari polisi tentang status Alphard bernopol DPR 23-12.

Menurutnya, MKD bakal memeriksa Indra Pratama pada 15 Mei 2024 .

Indra Pratama, yang mengaku sebagai pengusaha dan pemilik rumah nomor 20 di Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan. Rumah nomor 20 di Jalan Mampang Prapatan IV merupakan tempat kejadian perkara (TKP) polisi bunuh diri.
Indra Pratama, yang mengaku sebagai pengusaha dan pemilik rumah nomor 20 di Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan. Rumah nomor 20 di Jalan Mampang Prapatan IV merupakan tempat kejadian perkara (TKP) polisi bunuh diri. (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti)

"Laporan yang masuk ke kami, pemilik mobil itu Indra Pratama. Kami akan panggil tanggal 15, insya Allah tanggal 15," ucap Nazarudin, dikutip dari Tribunnews, Senin (6/5/2024).

Nazarudin memastikan pelat nomor DPR yang dipasang di mobil tersebut merupakan pelat palsu. "Itu pemalsuan. Itu pemalsuan. Jelas pemalsuan, enggak ada hubungannya sama DPR," katanya.

Baca juga: 5 Kejanggalan pada Kematian Brigadir Ridhal Ali di Jaksel, Kunjungi Kerabat atau Jadi Ajudan Polwan

Seperti diberitakan, aksi bunuh diri dilakukan Brigadir Ridhal Ali Tomi di dalam mobil Alphard di Mampang Prapatan, Jaksel, 25 April 2024.

Awalnya, pada mobil Alphard tersebut terpasang pelat nomor khusus pimpinan/anggota DPR. Belakangan, muncul foto Alphard tersebut menggunakan pelat nomor biasa.

Baca juga: Kombes Sirait Diperiksa Propam, Polda Sulut Akui Brigadir Ridhal ke Jakarta Bukan dalam Rangka Cuti

Ridhal Ali adalah anggota polantas Polresta Manado (Sulut) yang disebut-sebut jadi ajudan seorang polwan di Jakarta sejak akhir 2021.

Informasi lain menyebutkan Ridhal Ali berada di Jakarta karena jadi pengawal seorang pengusaha.

Fakta di lapangan menunjukkan, aksi bunuh diri tersebut dilakukan di dalam mobil Toyota Alphard di halaman rumah pengusaha tambang batu bara, Indra Pratama.

Indra Pratama juga dikenali sebagai Ketua Gibran Center Jawa Timur.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved