Kabinet Prabowo Gibran

Pengamat Hendri Satrio Sebut Kabinet Gemuk Prabowo-Gibran Sudah Jelas Bakal Bebani Uang Negara

Sehingga, kata Hensat, Prabowo pun harus merubah nomenklatur kementerian dan akhirnya membentuk kabinet gemuk yang berpotensi akan membebani negara.

Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Dedy
(Instagram Yusril Ihza Mahendra) /Kompas.com
Calon menteri Prabowo Subianto yang masuk dalam kabinet gemuk berfoto bersama di Hambalang, Jawa Barat, Rabu (16/10/2024). (Instagram Yusril Ihza Mahendra) /Kompas.com 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA  — Kabinet gemuk Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) jelas akan membebani APBN.

"Itu sebuah fenomena yang harus kita terima, jadi ini mungkin adalah kemenangan elektoral pertama yang kemudian berpotensi membebani APBN," kata Analis Komunikasi Politk, Hendri Satrio (Hensat), mengenai kabinet gemuk Prabowo-Gibran Kamis (17/10/2024).

Founder Lembaga Survei KedaiKOPI itu pun menilai, kabinet Prabowo-Gibran menjadi gemuk karena harus memenuhi keinginan orang-orang yang telah berjasa ikut membantu memenangkannya di Pilpres 2024 kemarin.

Sehingga, kata Hensat, Prabowo pun harus merubah nomenklatur kementerian dan akhirnya membentuk kabinet gemuk yang berpotensi akan membebani negara.

BERITA VIDEO : PRABOWO SUBIANTO BERI PEMBEKALAN CALON MENTERI, WAKIL MENTERI, DAN KEPALA BADAN

Hal ini, kata Hensat, berdasarkan rencana kabinet Prabowo-Gibran yang akan terdiri dari 104-106 menteri dan wakil menteri serta beberapa kementerian baru yang dipecah.

"APBN kita pasti akan, walaupun tidak akan, misalnya Pak Prabowo mengatakan bahwa jangan kemudian mengambil uang dari APBN, tapi kabinet gemuk ini sudah jelas membebani negara," kata Hensat, Kamis (17/10/2024).

"Bukan saja dari sisi nomenklatur belanja pegawai, tapi juga belanja infrastrukturnya, termasuk gedung dan lain-lain," imbuhnya.

Baca juga: Ketua Laboratorium Otak di China Turut Dipanggil ke Kertanegara, Bakal Masuk Kabinet Prabowo?

Di sisi lain, Hensat tak memungkiri bahwa kabinet yang akan menjalankan pemerintahan nantinya tak berbeda jauh dengan kabinet Presiden Joko Widodo.

Hal itu, kata Hensat, ditunjukkan dari 17 menteri era Jokowi yang dipanggil oleh Prabowo untuk mengisi kembali kursi di kabinet.

Menurutnya, ini memperlihatkan bahwa Presiden Joko Widodo mewariskan banyaknya utang dan program-programnya kepada Prabowo.

"Menurut saya Pak Prabowo mungkin kalau dengan komposisi kabinet seperti yang kemarin kita lihat, maka akan meneruskan cara-cara rezim hutangnya Pak Jokowi itu untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan, program-program atau proyek-proyeknya," kata Hensat.

BERITA VIDEO : GANJAR DAN MAHFUD MD AKAN HADIR BERSAMA PELANTIKAN PRABOWO-GIBRAN

"Sehingga kalau saya lihat ini ada kecenderungan Pak Prabowo yang penting dia dilantik dulu, nanti kalau kemudian sudah dilantik, dia sudah merasa nyaman baru lah ada gerakan-gerakan politik untuk menjadikan dirinya memang leaders yang memang diharapkan oleh rakyat Indonesia," lanjutnya.

Meski begitu, Hensat mengaku tetap optimis dan memberikan kesempatan kepada Prabowo untuk menjalankan pemerintah serta kabinetnya.

"Saya katakan ya, memang kita harus memberikan kesempatan kepada Pak Prabowo untuk mengandalkan pemerintahannya dan memberikan kesempatan kepada Pak Prabowo memimpin kabinet," jelas dia.

(Sumber : Wartakotalive.com, Yolanda Putri Dewanti/m27)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp.

 
 
 
 
 

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved