Berita Bisnis

Kurangi Angka Pengangguran, YBP Luncurkan Program Kewirausahaan bagi Anak Bina dan Alumni

Pelaksanaan Program Kewirausahaan dan Mentorship Kewirausahaan ini, YBP menggandeng J.P. Morgan Indonesia dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Atma Jaya.

Editor: Ichwan Chasani
Istimewa
Yayasan Bulir Padi (YBP) bermitra dengan J.P. Morgan Indonesia, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, serta Yammy Babeh, meluncurkan Program Kewirausahaan YBP untuk mendukung 60 anak bina dan alumni YBP berusia 16 hingga 33 tahun melalui pelatihan mengembangkan usaha. 

TRIBUNBEKASI.COM — Yayasan Bulir Padi (YBP) meluncurkan Program Kewirausahaan YBP untuk mendukung 60 anak bina dan alumni YBP berusia 16 hingga 33 tahun melalui pelatihan dalam memulai, mengelola, dan mengembangkan usaha.

Program ini ditujukan bagi mereka yang tinggal di komunitas marjinal di Jakarta, termasuk Palmerah, Bidara Cina, dan Marunda.

Dalam menjalankan program ini, YBP bermitra dengan J.P. Morgan Indonesia, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, serta Yammy Babeh.

Tingkat pengangguran di Indonesia, terutama di DKI Jakarta, menjadi perhatian serius. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia mencapai 5,32 persen hingga Februari 2024.

Di Jakarta sendiri tercatat angka 6,03 persen, menempatkannya di peringkat ke-4 untuk TPT tertinggi di Indonesia.

Dengan hampir seperempat penduduk Indonesia berusia antara 16 hingga 30 tahun, dan lebih dari separuhnya tinggal di Pulau Jawa, tingginya angka pengangguran ini mendorong masyarakat untuk mencari alternatif melalui usaha sendiri.

Baca juga: Terungkap, Modus Pelaku Sekap Balita di Pospol Pejaten karena Berniat untuk Barter Pinjam Uang

Baca juga: Buntut Ucapan Janda dan Pemuda Pengangguran, Cawagub Suswono Dilaporkan ke Polisi

Hal ini yang menjadi latar belakang YBP mengembangkan Program Kewirausahaan ini.

Ketua Yayasan Bulir Padi, Tia Sutresna, menyatakan sejak dimulainya Program Kewirausahaan pada tahun 2021, YBP terus berkomitmen untuk mendukung aspirasi wirausaha anak bina dan alumni kami.

“Tahun ini, kami bermitra dengan J.P. Morgan Indonesia untuk melaksanakan Masterclass Entrepreneurship Program selama satu tahun ke depan dan berkolaborasi dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya dalam pelatihan serta mentoring peserta program pada bulan Oktober-November,” ungkap Tia Sutresna dalam pernyataan resminya, baru-baru ini.

“Kami juga bekerja sama dengan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berpengalaman, Yammy Babeh, dalam Program Mentorship Kewirausahaan YBP,” imbuhnya.

Seiring dengan tingginya angka pengangguran, banyak individu berusaha membuka Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai alternatif.

Baca juga: Mantan Penyidik KPK Yakin Bakal Banyak Orang Masuk Penjara Jika Zarof Ricar Berani Buka Suara

Baca juga: Datangi Pabrik Tekstil Sritex, Wamenaker Noel Pastikan Tak Ada PHK, Pekerja pun Berurai Air Mata

International Labour Organization melaporkan bahwa lebih dari 60 persen pekerja berada di sektor informal, dan 4 dari 5 bisnis beroperasi di ekonomi informal.

Selain itu, World Economic Forum mencatat bahwa usaha kecil dan menengah menyumbang 97 persen dari semua pekerjaan di negara berkembang.

Namun, pelaku UMKM sering menghadapi berbagai tantangan, termasuk keterbatasan pengetahuan dan sumber daya.

“UMKM sering kali memiliki sumber daya manusia (SDM) yang terbatas, sehingga memerlukan bimbingan dan inovasi untuk bersaing dan mempertahankan usaha,” kata  Tia Sutresna.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved