Batal Damai dengan Aipda WH, Supriyani Mengaku Tertekan dan Tidak Tahu Isi Surat Kesepakatan

Guru honorer asal Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra), Supriyani, batal berdamai dengan anggota Polri Aipda WH

Editor: Ign Prayoga
handover
Guru Supriyani memaafkan Aipda WH dan istri soal tuduhan aniaya anaknya di Kecamatan Baito, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara. Pada Selasa (5/11/2024), Bupati Konawe Selatan Surunuddin Dangga menginisiasi pertemuan antara Supriyani dan Aipda WH. 

TRIBUNBEKASI.COM, KONAWE - Guru honorer asal Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra), Supriyani, batal berdamai dengan anggota Polri Aipda WH dan istrinya.

Perseteruan di antara mereka terjadi karena Supriyani dinilai menganiaya anak Aipda WH yang merupakan anak didik Supriyani.

Ihwal perdamaian yang batal ini diketahui dari surat pernyataan Supriyani yang diterima TribunnewsSultra.com, Rabu (6/11/2024).

Dalam surat itu, Supriyani mengaku dalam kondisi tertekan dan terpaksa saat bertemu dengan Aipda WH dan istrinya untuk berdamai.

Supriyani bahkan tidak mengetahui isi surat kesepakatan perdamaian yang dibuat pada Selasa (5/11/2024).

"Saya dalam kondisi tertekan dan terpaksa, dan tidak mengetahui isi dan maksud dari surat kesepakatan tersebut," kata Supriyani, Rabu.

Karena itu, Supriyani memutuskan membatalkan perdamaiannya dengan Aipda WH dan istrinya.

"Dengan ini (saya) menyatakan mencabut tanda tangan dan persetujuan saya dalam surat kesepakatan damai yang ditandatangani di Rujab Bupati Konsel tanggal 5 November 2024," imbuh dia.

Terkait pembatalan perdamaian itu, kuasa hukum Supriyani, Andri Darmawan, membenarkannya.

Senada dengan pengakuan Supriyani, Andri mengatakan kliennya dalam kondisi tertekan saat menandatangani surat kesepakatan damai dengan Aipda WH.

"Benar (dicabut karena dalam kondisi tertekan)," kata Andri, Rabu.

Sebagai informasi, pertemuan dan perdamaian antara pihak Supriyani dan Aipda WH diinisiasi oleh Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Durangga.

Kuasa hukum Supriyani yang telah diberhentikan, Samsuddin, menjelaskan alasan Surunuddin menginisiasi pertemuan Supriyani dengan Aipda WH dan istrinya.

Menurut dia, Surunuddin tak ingin kasus yang menjerat Supriyani tersebut menjadi ajang adu domba dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Terlebih, Supriyani dan Aipda WH beserta istrinya sama-sama warga Desa Baito, Kecamatan Baito.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved