Berita Bekasi

Pengolahan Sampah TPA Burangkeng Gunakan Teknologi Dinilai Efektif Ketimbang Ditumpuk Begitu Saja

Selain itu, dilihat dari kondisi TPA Burangkeng yang saat ini sudah overload, maka pencarian lahan baru sangat dibutuhkan

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TribunBekasi.com
Pihak Komisi III DPRD Kabupaten Bekasi menegaskan pengolahaan sampah TPA Burangkeng, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, menggunakan teknologi menjadi soluasi utama dibandingkan hanya ditumpuk begitu saja atau open dumping. 

Menurutnya, TPS3R sangat penting untuk mengurangi sampah rumah tangga yang masuk ke TPA Burangkeng.

“Saya mengimbau kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan atau lokasi pembuangan ilegal," katanya.

Siapkan aplikasi e-smash

Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi menyiapkan aplikasi Elektronik Sistem Online Management Sampah atau E- Smash.

Aplikasi ini mulai disosialisasikan ke masyarakat, khususnya para pengelola bank sampah.

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Sukmawatty Karnahadijat mengatakan, aplikasi E-Smash bertujuan untuk monitoring Bank Sampah yang tersebar di wilayah Kabupaten Bekasi.

"E-Smash merupakan satu aplikasi yang memungkinkan dalam menjangkau informasi terkait dengan aktivitas bank sampah di Kabupaten Bekasi," ujarnya pada Jumat, 8 November 2024.

Diketahui, sebanyak 281 Bank Sampah tersebar di Kabupaten Bekasi. Dalam memaksimalkan monitoring, baik dari banyaknya pengolahan sampah yang diterima maupun sisa sampah lain yang memungkinkan untuk didaur ulang,

Sukmawatty Karnahadijat menyatakan aplikasi E-Smash dinilai tepat dalam menjangkau semua informasi berkaitan dengan aktivitas di tiap bank sampah

"Bank sampah itu tersebar dan tidak mungkin dimonitor satu persatu. Dengan adanya aplikasi E-Smash ini, mereka secara intens melaporkan banyaknya olahan. Kenapa ini dibutuhkan, karena kita perlu memonitor berapa sebetulnya jumlah sampah terkurangi di bank sampah yang ada," jelasnya. 

Pada fitur yang tersedia di aplikasi E-Smash, pelaku usaha bank sampah akan melaporkan berapa kapasitas yang didaur ulang, dan berapa yang bisa dimanfaatkan. Selain itu, kata dia, tujuan aplikasi ini adalah memetakan dan aktivitas bank sampah di Kabupaten Bekasi.

"Bank sampah ada di lingkup RT RW. Sebelum sampah itu dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA), kita kumpulkan di bank sampah dan akan dipilah, mana saja yang dibutuhkan atau yang bisa didaur ulang menjadi kompos, pupuk dan lainnya, budidaya maggot sebagai pakan ikan," lanjutnya. 

Sukmawatty memastikan, E-Smash akan memudahkan dan membantu proses pemetaan sampah yang dihasilkan masyarakat Kabupaten Bekasi. Baik sampah dari lingkungan keluarga dan tempat lainnya. 

"Dengan aplikasi ini akan lebih mudah, melakukan pembinaan pada bank sampah," katanya. 

Ia menambahkan, E-Smash memiliki fitur bank sampah. Dari data yang di update tiap bank sampah akan diketahui secara jelas jumlah sumpah yang bisa dikelola. Sehingga bank sampah yang ada sudah bisa mengurangi besarnya sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).  (maz)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp.

 


 
 
 
 

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved