Pagar Laut Juga Ada di Bekasi, Hashim Pernah Bilang Prabowo Akan Bangun Tanggul Laut se-Pantura

Keberadaan pagar laut di Bekasi mengingatkan publik pada pernyataan Gerindra bahwa Presiden Prabowo akan mencanangkan proyek tanggul laut Pantura

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ign Prayoga
X (Twitter) @BebySoSweet
Pagar laut mirip di perairan Tangerang, Banten ditemukan juga di wilayah Bekasi, Jawa Barat. Akun media sosial X @BebySoSweet menyebut pagar laut misterius yang terbuat dari bambu tersebut lokasinya ada di Kampung Paljaya, Jembatan Cinta, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. 

TRIBUNBEKASI.COM, TARUMAJAYA -- Pagar laut yang disusun dari batang-batang bambu ternyata juga dibangun di wilayah Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Pagar laut di Bekasi ini mirip yang ditemukan di perairan Tangerang, Banten, dan kabarnya dibangun oleh seorang artis yang juga pebisnis.

Pembangunan pagar laut di Tarumajaya diprotes nelayan setempat.

Para nelayan berinisiatif mendatangi proyek pembuatan pagar laut tersebut dan mereka berhadapan dengan pria berbadan tegap yang menjaga proyek tersebut.

Keberadaan pagar laut ini mengingatkan publik kepada pernyataan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo bahwa Presiden Prabowo Subianto akan mencanangkan proyek raksasa yakni tanggul laut sepanjang pantai utara (pantura). 

Keberadaan pagar laut di perairan Kabupaten Bekasi diungkap ke publik oleh akun media sosial X (Twitter) @BebySoSweet.

Akun ini menyatakan pagar laut misterius yang terbuat dari bambu tersebut berlokasi di Kampung Paljaya, Jembatan Cinta, Desa Segara Jaya, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Dalam video yang diunggah akun tersebut terlihat pagar misterius tersebut cukup panjang. Terlihat juga ada aktivitas alat berat jenis ekskavator yang mengambang di air karena ditopang ponton.

Pagar misterius dari bambu itu juga ditopang oleh karung-karung putih berisi pasir sebagai pondasinya.

Sementara itu seorang warga bernama Abdul Haris menyebut bahwa keberadaan pagar laut misterius juga ditemukan di Pantai Pondok Dua Babelan dan Muaragembong, Bekasi, Jawa Barat.

"Di Pantai Pondok Dua juga ada," ujar Abdul, Selasa (14/1/2025).

Pagar laut mirip di perairan Tangerang, Banten ditemukan juga di wilayah Bekasi, Jawa Barat. Akun media sosial X @BebySoSweet menyebut pagar laut misterius yang terbuat dari bambu tersebut lokasinya ada di Kampung Paljaya, Jembatan Cinta, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. (X (Twitter) @BebySoSweet)

Akun media sosial X @Jumianto_RK juga mengunggah video yang memperlihatkan momen nelayan Tarumajaya, Bekasi, Jawa Barat menginterogasi seorang pria berbadan tegap bertopi hitam.

Dari video tersebut terlihat pria berbadan tegap itu berada tepat di depan ekskavator yang ditopang ponti. 

"Waah rusak ini semuanya," kata salah seorang nelayan dalam video tersebut.

"Ini yang nyuruh siapa?," kata nelayan lainnya.

"David. David," ujar pria berbadan tegap tersebut.

"David siapa? itu kan pasti ada pelaksananya," kata nelayan lagi.

"Main bongkar-bongkar saja nih, hancur sudah semua nih," ujar nelayan.

Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak berwajib dalam hal ini kepolisian mengenai keberadaan pagar laut misterius di Bekasi, Jawa Barat tersebut.

Tanggul Laut

Beberapa waktu lalu, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hasim Djojohadikusumo menyampaikan, presiden terpilih Prabowo Subianto akan mencanangkan proyek raksasa di era pemerintahannya.

Proyek raksasa ini adalah tanggul laut sepanjang pantai utara (pantura). 

Hashim menjelaskan, Prabowo akan menggunakan skema private public partnership untuk merealisasikan proyek tanggul laut raksasa mulai dari Jakarta sampai Surabaya.

"Pemerintah punya saham 20 persen, 80 persen pengembang yang berminat," ujar Hashim di Jakarta, Senin (7/10/2024), dikutip dari Tribunnews.com.

Hashim menyatakan, proyek tersebut merupakan proyek jangka panjang yang 'memakan' waktu pembangunan 20-30 tahun.

Sebab, pembangunan tersebut dirasa perlu direalisasikan, lantaran setiap tahun bagian utara Pulau Jawa mengalami penurunan muka tanah dan banjir yang disebabkan perubahan iklim dengan perilaku berlebih manusia.

Hashim juga mengatakan, bagian utara Jawa merupakan lumbung padi dan pangan nasional yang mencakup 40 persen sawah.

Jika sawah-sawah hilang karena terendam, hal ini bisa mengancam pemenuhan kebutuhan pangan nasional.

"Kalau sampai itu terjadi, ya percuma saja kita mau bangun food estate atau apa pun. Ini yang perlu diselamatkan," kata Hashim.

Hashim menyatakan, sudah ada pendekatan dengan beberapa perusahaan dari China. Saat ini peluang properti di China sedang mengalami penurunan.

"Makanya mereka berminat," tutur Hashim. 

 

Artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved