Berita Jakarta
Miris! Jalan Rusak dan Berlumpur, Siswa SMK Cengkareng 2 Jakbar Kesulitan Menuju Sekolah
Bagi orang yang berjalan kaki saja, jalan rusak dan berlumpur itu nampak sulit dilalui.
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, CENGKARENG — Viral di media sosial seorang siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Cengkareng, Jakarta Barat, membuat video kepada Presiden Prabowo Subianto yang berisi kritik soal jalan rusak dan berlumpur menuju sekolahnya, Senin (20/1/2025).
Dari video tersebut, siswa yang diketahui bernama Galih Nurwahid (18) memperlihatkan jalan rusak dan berlumpur menuju SMK Cengkareng 2 yang banyak digenangi lumpur dan air.
Bahkan, jalan rusak tersebut nampak penuh bebatuan gompal hingga menyulitkan pengendara yang melintas.
Bagi orang yang berjalan kaki saja, jalanan rusak dan berlumpur itu nampak sulit dilalui.
BERITA VIDEO : GERCEP! ADMIN GERINDRA TANGGAPI KELUHAN JALAN RUSAK
Setiap orang harus mengangkat rok ataupun celananya dan berjalan perlahan-lahan hingga lebih dari 200 meter demi bisa melintasi area berlumpur tersebut.
Bahkan, dinarasikan jika Galih merasa akses jalan tersebut tidak menggambarkan kota metropolitan Jakarta.
Penampakannya, lanjut dia, justru menggambarkan tengah di pelosok desa.
"Assalamualaikum, saya minta bantuannya Pak Menteri Pendidikan, saya dari SMK Cengkareng 2 Jakarta Barat pak, saya minta bantuan akses jalan masuk sekolah penuh lumpur," kata Galih dalam video berdurasi 58 detik itu.
"Hari Senin celana putih pak, takut kotor. Mama saya nyucinya capek pak, tolong bantuannya benar-benar," imbuh dia sembari menyorot bagian jalan penuh lumpur dan bercampur banjir itu.
Sementara itu, Warta Kota mengunjungi lokasi tempat tersebut guna mengecek kebenarannya.
Baca juga: Jalan Rusak di Kota Bekasi Telan Korban, Tiga Pengendara Motor Alami Kecelakaan di Jalan Ahmad Yani
Pantauan di lokasi, Selasa (21/1/2025), nampak lokasi sekolah yang berada di Jalan Rusun BCI Raya, Cengkareng Timur, Jakarta Barat itu, benar-benar dipenuhi tanah merah yang sudah berubah menjadi lumpur.
Lumpur tersebut sangat licin dan menempel di alas kaki kala kami saat mencoba melaluinya.
Selain itu, ada banyak genangan air lantaran jalanan itu memiliki sejumlah cekungan yang dalam hingga 5-10 centimeter.
Dari yang nampak, luas area jalanan rusak dan berlumpur itu, berkisar seluas kurang lebih 500 meter.
Namun, dari pertigaan jalan menuju SMK Cengkareng 2, panjangnya mencapai 200 meter.
Di sisi kanan dan kiri jalan, nampak ada gundukkan berangkal, pasir, hingga bebatuan yang entah apa peruntukkannya.
Namun akibat gundukkan tersebut, saluran-saluran air di sekitar menjadi tersumbat hingga kerap kali mengakibatkan banjir yang meluap hingga area parkir SMK Cengkareng 2.
Banjir itu bahkan sanpai membuat ban-ban sepeda dan motor yang terparkir di halaman sekolah tenggelam seperempatnya. Area itu juga mengenangi pos penjagaan di SMK Cengkareng 2.

Saat ditemui Warta Kota di sekolahnya, Galih mengaku sengaja memviralkan hal tersebut karena sudah resah dalam 3 tahun belakangan ini.
"Jujur ini keluh kesah saya, orangtua saya, teman-teman saya, guru-guru saya dan warga sekitar di sekitaran sini," kata Galih saat ditemui di lokasi, Selasa.
Menurutnya, tidak ada yang memaksa ia membuat konten tersebut.
Ia hanya berinisiatif dan memanfaatkan sosial media sebagai penyalur aspirasi.
Terlebih, ia merasa tak tega dengan ibunya yang kerap kesulitan mencuci pakaian setiap pulang sekolah lantaran terkena lumpur.
Belum lagi, guru-guru serta rekannya banyak yang sampai terpeleset akibat jalan rusak tersebut.
"Sata cuma inisiatif sendiri, karena ya namanya orangtua pasti khawatir, jalan lumpur begini, mama saya juga kemarin kaget kok jalanan kayak gini," kata Galih.
"Pernah saya lihat teman saya, terus guru-guru juga ada yang jatuh, terus warga, wali murid juga ada yang jatuh. Mama saya juga capek karena setiap hari kotor, apalagi Senin, kehujanan, kotor, lumpur, mama saya kesal," imbuhnya.
Galih berujar, selama hampir 3 tahun bersekolah, ia belum melihat ada pembenahan sama sekali.
Walhasil, ia pun memutuskan untuk memviralkan hal ini ke sosial media.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Pendidikan (Kasudindik) Jakarta Barat 1, Diding, menyampaikan bahwa pihaknya akan mengecek temuan ini ke lapangan.
"Ya, sedang dicek di lapangan," kata Diding saat dihubungi, Selasa.
(Sumber : Wartakotalive.com, Nuriyatul Hikmah/m40)
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp
Kisah Pilu Wanita Lansia di Ciracas Jaktim Terperosok ke Dalam Septic Tank |
![]() |
---|
Bikin Resah Warga, Belasan Pelaku Balap Liar Diamankan, 9 Motor Disita |
![]() |
---|
PLN UID Jakarta Raya Hadirkan 3 Unit SPKLU di Kawasan LRT City Ciracas |
![]() |
---|
Tercebur di Kali Cengkareng Dini Hari, Irfan Lemas Usai Berhasil Dievakuasi |
![]() |
---|
Warga di 9 Kelurahan di Jakarta Masih BAB Sembarangan, Terbanyak di Jakut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.