Berita Bekasi
Cemas dengan Keberadaan Tower Provider, Warga Telaga Mas Kota Bekasi Ramai-ramai Jual Rumah
Selain iklan penjualan, mereka juga menjadikan spanduk sebagai tempat mereka menyampaikan protes penolakan pendirian tower provider.
Penulis: | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI --- Keberadaan tiang tower provider yang dibangun di atas salah satu rumah warga di Perumahan Telaga Mas, Blok K-1, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, bikin resah warga.
Lantaran cemas terimbas adanya tower provider tersebut, belasan warga berusaha pindah rumah dengan cara memasang iklan penjualan rumah melalui spanduk yang dipasang di setiap pintu gerbang tempat tinggalnya.
Ketua RT 006/013 Harapan Baru, Rosadi (39), mengungkapkan, spanduk tersebut tersebut dipasang sejak dua tahun lalu, tepat setelah tower provider berdiri di wilayah mereka.
"Iya, yang penting keselamatan kami. Kalau misalnya ada yang mau beli, Alhamdulillah. Tapi faktanya tidak ada yang mau beli," kata Rosadi saat ditemui di kediamannya, Jumat (31/1/2025) seperti dilansir Kompas.com.
Selain iklan penjualan, mereka juga menjadikan spanduk sebagai tempat mereka menyampaikan protes penolakan pendirian tower provider.
Rosadi mengungkapkan, spanduk tersebut tersebut dipasang sejak dua tahun lalu, tepat setelah tower berdiri di wilayah mereka.
"Dari awal penolakan. Kami sering pasang, menolak, ganti pasang lagi," ungkap Ketua RT 006/013 Harapan Baru, Rosadi.
Kini, warga berharap akan kehadiran pemerintah setempat untuk membongkar tower tersebut.
"Harapan saya dan warga untuk pemerintah agar negara hadir di sini. Mudah-mudahan dibongkar," imbuh dia.

Timbulkan polemik
Pembangunan tower provider di Perumahan Telaga Elok Blok K1 RT 06 RW 13, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, ternyata menimbulkan polemik.
Masyarakat sekitar mengaku risih dengan hadirnya tower provider setinggi lebih kurang 25 meter dan berdiri di sebuah rumah lantai tiga milik seorang warga tersebut.
Warga RT 06 RW 13, Baron Arta (41) mengatakan hadirnya tower provider justru membuat warga cemas karena takut roboh.
Terbukti pada Senin (27/1/2025) lalu terjadi peristiwa ambruknya beton penyangga tower provider di Kawasan Desa Karangsatria, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi hingga mengakibatkan enam orang luka ringan dan satu meninggal dunia.
"Kami cemas takut roboh apalagi kejadian kayak di Tambun jadinya kami tambah ngerih," kata Baron kepada TribunBekasi, Jumat (31/1/2025).
Baron menjelaskan kekhawatiran warga bukan setelah kejadian saat beton penyangga tower provider di Tambun Utara ambruk, justru sejak tower tersebut dibangun pada Juni 2023 lalu.
Baca juga: Selidiki Penyebab Ambruknya Beton Penyangga Tower Provider, Polisi Periksa Pihak Vendor
Baron mengaku belum memahami apakah pembangunan tower provider di lantai tiga rumah warga adalah pilihan yang tepat secara aturan atau tidak?
Lalu pihak warga juga belum mengetahui apakah bahan konstruksi pembuatan tower provider tersebut dinilai layak atau tidak.
Kemudian prosedur pembangunan tower dengan bagian bawah ditanam di lantai tiga rumah warga apakah mampu menahan bobot tower atau tidak.
Sebab pihak pengurus proyek tower tersebut belum juga memberikan hasil hammer test atau pengujian palu pantul sebagai metode untuk mengetahui kekuatan beton.
"Hasilnya informasi ke kami dari pengurus tower itu abu-abu tidak jelas seperti spesifikasinya tidak tahu lalu konstruksinya seperti apa kami tidak tahu, aktualnya sampai dengan detik ini kami tidak pernah tahu Hammer Test itu hasilnya seperti apa hingga akhirnya terpasang," jelasnya.
Sementara Ketua RT 06 RW 13, Rosadi membenarkan warganya keberatan dengan terpasangnya tower dengan warna tiang merah dan putih itu.
Tercatat ada lebih kurang 66 KK menyatakan keberatan, kecuali penghuni rumah yang diketahui pasca tower rampung dibangun kerap tidak berada di kediaman.
Berdasarkan keluhan warga tersebut, dirinya mengaku sempat membicarakan solusi dengan penghuni yang kediamannya dibangun tower tersebut, hanya saja hasilnya tidak kunjung menemukan solusi.
"Menegur (pemilik rumah) pernah secara halus dengan forum rapat warga tapi beliau tetap kukuh dengan alasan kalau dia menggagalkan perjanjian dia akan kena hukum," ucap Rosadi.
Rosadi mengungkapkan kedepannya para warga berharap tower tersebut segera dibongkar.
Kemudian para warga masih berkoordinasi dengan kuasa hukum untuk melakukan tindakan sesuai aturan berlaku.
"Harapan kami sih tower ini dibongkar karena bukan pada tempatnya, karena ini pemukiman tempat istirahat apalagi sekarang musim hujan dan ditambah lagi peristiwa dua hari lalu (Tambun Utara) jangan sampai menunggu korban jiwa baru ada solusi dan kalau bisa negara hadir di tengah-tengah warga yang membutuhkan solusi," tutupnya.
(Sumber : Kompas.com/TribunBekasi.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ada Tower Provider di Atap Tetangga, Warga Bekasi Ramai-ramai Jual Rumahnya"
Kawasan Grand Wisata Tambun Bekasi Bakal Dilengkapi Wahana Olahrga Premium Seluas 2,1 Hektare |
![]() |
---|
Antisipasi Keracunan, Personel Babinsa Kota Bekasi Rutin Cek MBG Sebelum Diterima Siswa |
![]() |
---|
Tak Hanya Dituntut Profesional, ASN Kabupaten Bekasi Wajib Salat Berjamaah dan Ikut Pengajian Rutin |
![]() |
---|
Rusak dan Rawan Begal, Anam Sebisa Mungkin Hindari Lewat Jalan Raya Alinda Bekasi saat Malam Hari |
![]() |
---|
Tolak Damai, Anggota DPRD Kota Bekasi Ahmadi Madong Ingin Penjarakan Ketua Komisi Arif Rahman Hakim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.