Berita Bekasi

Seruan Warga Telaga Emas Soal Tower Provider: Kepada Pak Tri, Pak Dedi Mulyadi, Tolong Kita Dilirik!

Pondasi tower provider memanfaatkan atap rumah dengan diperkuat material baja sebagai tumpuan beban struktur tower.

Editor: Dedy
TribunBekasi.com/Rendy Rutama Putra
TOLAK TOWER PROVIDER --- Kuasa Hukum warga perumahan Telaga Emas Blok K 1 RT 06 RW 13, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi bernama Bambang Sunaryo memaparkan duduk persoalan pembangunan tower provider SST pada Rabu (29/1/2025). Bambang menyatakan warga akan melakukan kasasi setelah kalah di PN Kota Bekasi. 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI --- Keberadaan tower provider di salah satu rumah warga di Perumahan Telaga Emas, Bekasi Utara, Kota Bekasi, menimbulkan polemik.

Warga sekitar merasa resah dan cemas lantaran khawatir tower provider yang dibangun sejak 2023 lalu itu roboh menimpa rumah warga.

Adapun tower provider setinggi 31 meter tersebut dibangun di atas rumah sepasang suami-istri, Waluyo dan Sri Wulandari, sejak Agustus 2023.

Pondasi tower provider memanfaatkan atap rumah dengan diperkuat material baja sebagai tumpuan beban struktur tower.

Baca juga: Cemas dengan Keberadaan Tower Provider, Warga Telaga Mas Kota Bekasi Ramai-ramai Jual Rumah

Rosmala (39), warga Telaga Emas, berharap mendapat perhatian dari Tri Ardhianto selaku Wali Kota Bekasi terpilih dan Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi agar tower provider tersebut dibongkar karena mengancam keselamatan warga.

"Kepada Pak Tri, Pak Dedi Mulyadi, tolong kita dilirik, ditinjau kembali izinnya, dilihat lokasinya," ujar Rosmala saat ditemui di lokasi, Jumat (31/1/2025) seperti dilansir Kompas.com.

Rosmala mengaku dirinya merasa resah setiap hari sejak tower tersebut berdiri hampir dua tahun silam.

Ia khawatir tower tersebut sewaktu-waktu ambruk menimpa rumah warga.

Pasalnya, pendirian tower seberat 5 ton itu dianggap tak wajar karena memancang di atas rumah warga.

"Takut, kalau ada petir, angin pas hujan, apalagi sekarang musimnya hujan, sudah dua tahun kita ngerasain seperti ini. Kalau mati kan di tangan Allah ya, masa harus mati gara-gara ketakutan," ungkap Rosmala.

TOWER PROVIDER - Tower diduga untuk provider, dibangun di lantai tiga rumah warga Perumahan Telaga Elok Blok K1 RT 06 RW 13, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi. Warga perumahan tersebut meresahkan keberadaan tower itu sejak tahun 2023 lalu, namun pemilik rumah bersikukuh tak mau membongkar.
TOWER PROVIDER - Tower diduga untuk provider, dibangun di lantai tiga rumah warga Perumahan Telaga Elok Blok K1 RT 06 RW 13, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi. Warga perumahan tersebut meresahkan keberadaan tower itu sejak tahun 2023 lalu, namun pemilik rumah bersikukuh tak mau membongkar. (TribunBekasi.com/Rendy Rutama Putra)

Ketua RT 006/RW 013, Rosadi (39) mengungkapkan, warga tak mengira lingkungannya yang notabene padat penduduk akan berdiri sebuah tower besar.

Sebelum pembangunan dilakukan, pemilik rumah meminta persetujuan warga untuk mendirikan tower penguat sinyal sejenis tower monopole.

Pembangunan tower tersebut diduga diprakarsai oleh salah satu perusahaan swasta yang berkantor di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Saat itu, warga menyetujui begitu saja karena mengira struktur tower penguat sinyal berukuran kecil. Ketika pembangunan tahap awal mulai berjalan, warga pun mulai menaruh kecurigaan.

Pasalnya, struktur tower yang dibangun tak seperti yang diutarakan oleh pemilik rumah.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved