Berita Kriminal

Komplotan Begal Bacok Pemulung dan Bawa Kabur Uang Rp 2,5 Juta, Habis untuk Beli Narkoba dan Judol

Komplotan begal sadis ini beraksi sekira pukul 05.30 WIB saat korban N yang bekerja sebagai pemulung, hendak menjual barang rongsokan.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Ichwan Chasani
Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah
BEGAL SADIS - Komplotan begal sadis yang masing-masing berinisial RM (27), AS (25), dan ERA (24), digelandang polisi saat jumpa pers di Mapolsek Tambora, Jakarta Barat, Kamis (27/2/2025). Komplotan begal ini membacok pemulung serta merampas handphone dan uang tunai Rp 2,5 juta milik korban. 

TRIBUNBEKASI.COM — Komplotan begal sadis yang membacok dan merampas uang dari pemulung berinisial N (42) di Jalan Moh Mansyur, Tambora, Jakarta Barat berhasil ditangkap polisi.

Hasil penyelidikan polisi, komplotan begal sadis beranggotakan tiga orang ini menghabiskan uang hasil curiannya itu untuk foya-foya.

Komplotan begal ini membelanjakan uang Rp 2,5 juta yang hasil merampas dari N, untuk membeli narkotika jenis sabu dan lexotan.

Mereka juga memanfaatkan sebagian uang hasil penjualan handphone korban, untuk bermain judi online (judol).

Padahal, uang tersebut sedianya akan digunakan N untuk dikirimkan kepada keluarganya di kampung halaman.

"Untuk uang milik korban sudah dipergunakan tersangka untuk membeli narkoba dan judi online," kata Kapolsek Tambora, Kompol Kukuh Islami dalam konferensi pers, Kamis (27/2/2025).

Baca juga: Terungkap, Pasutri Tewas di Bekasi, Suami Ternyata Lebih Dulu Cekik Istri, lalu Gantung Diri

Baca juga: Maling Motor Kabur Usai Alarm CCTV Berbunyi Nyaring

Hal tersebut terbukti dari hasil pemeriksaan urine ketiga tersangka, positif menggunakan obat-obatan terlarang.

"Untuk para pelaku positif oleh obat-obat terlarang, sabu sama lexotan," pungkasnya. 

Sebelumnya, nasib malang menimpa N (42), seorang pemulung yang dibacok oleh tiga orang komplotan begal saat hendak mengirim uang ke kampung halamannya, Selasa (31/12/2024) lalu.

Kapolsek Tambora, Kompol Kukuh Islami menyampaikan bahwa insiden itu terjadi di Jalan KH Moh Mansyur RW 02, Krendang, Tambora, Jakarta Barat.

Tersangka dalam kasus ini adalah RM (27), AS (25), dan ERA (24).

Kukuh bercerita, ketiga pelaku beraksi sekira pukul 05.30 WIB saat korban N yang bekerja sebagai pemulung, hendak menjual barang rongsokan.

Baca juga: Kirim Narkoba dari Pekanbaru ke Jakarta, Dua Pelaku Diringkus Berikut 14.000 Pil Ekstasi

Baca juga: Turun Lagi Rp 2.000 Per Gram, Cek Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Kamis ini jadi Segini

"Dia ingin mengirimkan uang untuk keluarganya yang ada di kampung," kata Kukuh dalam konferensi pers di Mapolsek Tambora, Jakarta Barat, Kamis (27/2/2025).

Ketika itu, lanjut Kukuh, korban berjalan dari Pasar Mitra di Jembatan Lima menuju tempat penampungan rongsokan yang tidak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP).

Sewaktu di perjalanan itulah, korban dicegat oleh 3 pelaku yang tidak dikenal dan mengendarai sepeda motor berwarna hitam.

"Lalu 2 orang pelaku yang dibonceng turun dan berpura-pura menanyakan alamat kepada korban," kata Kukuh.

"Secara tiba-tiba, tersangka ERA menodongkan celurit kepada korban, sambil berkata 'Mana handphonenya'," imbuhnya.

Saat itu, korban masih berupaya memertahankan handphone di tangannya.

Baca juga: Ketua DPRD Karawang Ingatkan Puskesmas, Program Cek Kesehatan Gratis Jangan Hanya Formalitas

Baca juga: Anggota DPRD Mulyadi Setuju Akses Jalan GT Karawang Timur Jadi Jalan Kabupaten

Lantaran tak kunjung dikasih, tersangka ERA pun membacok punggung korban hingga ia tak berdaya.

Dalam kondisi lemah itulah, tersangka AS merampas handphone korban dari tangannya.

"Setelah itu, tersangka ERA langsung mengambil uang yang berada di dalam tas korban berjumlah Rp 2,5 juta," jelasnya 

Adapun tersangka RM, bertugas untuk mengendarai motor dan tancap gas usai melakukan aksinya. 

Sementara korban yang sudah terkena bacok, langsung dibawa ke RSUD Tamansari, Jakarta Barat untuk mendapatkan perawatan intensif.

Barulah pada 3 Januari 2025, korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tambora, Jakarta Barat.

Baca juga: Kejagung Jemput Paksa Petinggi Pertamina Maya Kusmaya dan Edward Corne sebagai Tersangka Korupsi BBM

Baca juga: Sempat Disebut Palsu oleh Brigjen Djuhandhani, Penyidik Bareskrim Kembalikan Sertifikat milik Wiwik

"Lalu anggota Posek Tambora melakukan penyelidikan dan pada Rabu, 19 Februari 2025, berhasil melakukan penangkapan terhadap tersangka ERA di Pekojan, Jakarta Barat, dan saat dilakukan penyelidikan, pelaku mengakui perbuatannya," ungkap Kukuh.

Setelah dilakukan pengembangan, lanjut dia, polisi kembali mengamankan tersangka lain berinisial RM dan AS di parkiran Mediterania, Gajah Mada, Tamansari, Jakarta Barat.

Menurut Kukuh, ketiganya merupakan seorang residivis dari kasus yang serupa.

"ERA baru bebas di bulan Agustus 2024 dengan perkara kasus 365 (pencurian dengan kekerasan). Sedangkan tersangka RM dan AS merupakan residivis yang pernah ditangani oleh Tamansari terkait kasus 363 dan undang-undang darurat. Jadi 3 pelaku ini merupakan residivis semuanya," ungkap Kukuh.

"Dan mereka tidak segan-segan untuk melukai korbannya," imbuhnya. 

Kini, keduanya dijerat Pasal 365 ayat 2 KUHP dengan ancaman maksimal 12 tahun penjara. (Wartakotalive.com/Nuri Yatul Hikmah) 

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp. 

Sumber: Wartakota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved