Kasus DBD

Kasus DBD di Jakarta Melonjak di Awal 2025, Gubernur Pramono Anung Kaget Minta Dinkes Cek Ulang

Angka DBD ini kemudian melonjak di Januari 2025 menjadi 186 kasus dan kembali meroket di Februari 2025 menjadi 201 kasus.

Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Dedy
Tribunnews.com
ILUSTRASI PENYAKIT DBD --- Gubernur Jakarta Pramono Anung mengatakan pihaknya segera melakukan pendataan bersama Dinas Kesehatan terkait adanya peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) untuk penanganan lebih lanjut. 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA — Gubernur Jakarta Pramono Anung mengatakan pihaknya segera melakukan pendataan bersama Dinas Kesehatan terkait adanya peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) untuk penanganan lebih lanjut.

Diketahui, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mengalami tren atau kecenderungan meningkat drastis dalam dua bulan terakhir, seperti yang terjadi di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Pusat.

Untuk kasus DBD di wilayah Jakarta Barat, pada periode Desember 2024 dilaporkan sebanyak 124 kasus.

Angka DBD ini kemudian melonjak di Januari 2025 menjadi 186 kasus dan kembali meroket di Februari 2025 menjadi 201 kasus.

Baca juga: DBD Merebak di Kota Bekasi, 20 Orang Meninggal Tersebar di 9 Kecamatan, Paling Banyak di Jatiasih

Sementara di wilayah Jakarta Pusat, jumlah kasus DBD yang dilaporkan pada periode Januari hingga 27 Februari sebanyak 138 kasus.

Angka ini disebut-sebut jauh lebih tinggi dibandingkan periode akhir 2024 lalu.

Namun, Pramono menyebut jumlah kasus DBD di Jakarta masih simpang siur.

Dia pun mengaku bakal segera meminta jajarannya untuk melakukan pendataan.

“Memang di lapangan sendiri secara jujur saya katakan masih ada simpang siur mengenai jumlah, sehingga dengan demikian saya sudah minta untuk dilakukan rechecking (memeriksa ulang),” ucapnya, Sabtu (8/3/2025).

Pramono menuturkan, berdasarkan informasi dari eksternal disebutkan saat ini terjadi peningkatan kasus DBD dan membutuhkan perhatian khusus.

Namun, berdasarkan internal Pemprov DKI ada suara-suara yang mengatakan kasus DBD belum memerlukan perhatian khusus.

Pasalnya, tren peningkatan kasus DBD memang menjadi fenomena yang selama ini kerap terjadi setiap tahunnya.

“Karena perkembangannya kan memang ada yang mengatakan sudah perlu perhatian khusus. Ada juga di internal yang masih melihat bahwa ini belum menjadi sesuatu yang luar biasa,” ujarnya.

Pramono mengaku bakal terus memantau perkembangan dari kasus DBD.

Dia bakal menjadwalkan bakal menggelar rapat internal pada Senin (10/3/2025) untuk membahas langkah-langkah yang akan dilakukan guna mengantisipasi penyebaran DBD.

(Sumber : Warta Kota, Yolanda Putri Dewanti/m27)

 
 
 
 

Sumber: Wartakota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved