Raffi Ahmad Dinilai Merendahkan Martabat Manusia di Program Ramadan, MUI Minta KPI Bertindak

MUI) meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk menegur artis Raffi Ahmad selaku host acara Ramadan di televisi.

Penulis: | Editor: Ign Prayoga
TRIBUNNEWS
RAFFI DITEGUR MUI - Artis Raffi Ahmad berbincang dengan awak Tribunnews dan Warta Kota saat bertandang ke kantor Redaksi Tribunnews.com, di Palmerah, Jakarta, Selasa (10/4/2018). MUI minta KPI tegur Raffi Ahmad 

TRIBUNBEKASI.COM -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menegur artis Raffi Ahmad.

Hal ini dilakukan lantaran MUI menemukan sikap Raffi Ahmad yang dinilai tak cocok saat mengisi acara Ramadan.

Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi, KH Masduki Baidlowi, menyampaikan, salah satu dugaan pelanggaran tersebut adalah kekerasan fisik dan verbal yang dilakukan oleh Raffi AHmad saat tayangan.

“Dalam beberapa tayangan di dua program televisi tersebut, Raffi Ahmad terindikasi mengeluarkan pernyataan dan melakukan adegan yang memiliki kecenderungan menghina/merendahkan martabat manusia, vulgar dan tidak sejalan dengan nilai-nilai dan makna bulan suci Ramadan,” katanya dilansir dari Tribunnews Selasa (25/3/2025).

MUI menilai, Rafi perlu diberikan teguran karena dia adalah sosok sangat populer, dan saat ini status sosialnya tidak hanya sebagai artis melainkan juga sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni.

Pihaknya juga meminta KPI memanggil pihak stasiun televisi yang bertanggung jawab untuk menegur artis Raffi Ahmad yang menjadi figur utama di tayangan program itu.

Kiai Masduki memberikan contoh dugaan pelanggaran tersebut seperti yang ditemukan saat talent bernama Fanny melakukan joget-joget erotis dan memakai pakaian ketat yang menampakkan bentuk tubuhnya.

Kemudian, ketika menanyakan lirik lagunya, Raffi Ahmad berkata: Kalau basah mau diapain?. Selain itu pada Gaspol SCTV edisi 145, Raffi dengan vulgar mengeksploitasi status janda dengan mengatakan, “Janda semakin di depan.”

Sementara itu, kekerasan fisik terjadi pada 3 Maret 2025, ketika ada adegan Raffi Ahmad membanting Anwar. 

Kemudian, pada 10 Maret 2025, Raffi Ahmad memasukkan kertas tisu ke mulut Maxim. Padahal, kertas tissue itu bekas dipakai mengelap wajah Ivan Gunawan dan wajah Anwar untuk membuktikan keduanya ber-make up tebal atau tidak. 

‘’Bulan Ramadhan adalah bulan suci karena umat Islam selama sebulan penuh melaksanakan ibadah puasa dengan berbagai ritual yang ada di dalamnya. Untuk itu, sudah sepatutnya bisa dipahami, dihormati, dan diapresiasi oleh berbagai kalangan khususnya media penyiaran dengan menyajikan program yang menghormati, mematuhi etika dan pedoman yang berlaku,’’ katanya.

Artikel ini telah tayang di Sripoku.com 

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved