Penipuan Arisan Online
300 Wanita Jadi Korban Penipuan Arisan Online di Bekasi, Ada yang dari Jakarta, Batam Hingga Jepang
Masifnya promosi arisan online ini yang membuat banyak warga akhirnya tergiur bergabung.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI --- Korban penipuan arisan online dan investasi bodong diperkirakan mencapai ratusan orang.
Hingga kini wanita pelaku penipuan arisan online dan investasi bodong berinisial MAR yang tinggal di Serang Baru Kabupaten Bekasi sedang diburu kawanan polisi.
Ratusan korban penipuan arisan online dan investasi bodong itu berasal Bekasi, Jakarta, Batam, Korea Selatan dan Jepang. Total kerugian yang dialami mereka ditaksir lebih dari Rp 5 miliar.
"Banyak yang di luar pulau, ada yang di luar negeri juga, Korea Selatan dan Jepang," ujar Sakinah Aulia Rahmah (25), seorang korban, ditemui di Polres Metro Bekasi, Senin (14/4/2025).
Baca juga: Tertipu Arisan Online dan Investasi Bodong, Tiga Wanita Muda Lapor Polisi, Kerugian Rp 540 Juta
MAR selama ini endorsemen sejumlah selebgram untuk mempromosikan usaha arisan onlinenya.
Masifnya promosi arisan online ini yang membuat banyak warga akhirnya tergiur bergabung.
"Iya dipromosiin. Jadi banyak orang-orang yang ikutan, yang dari luar, dari mana, jadi pada ikutan," ungkap dia.
Sakinah mengungkapkan, nilai kerugian yang dialami korban bervariasi, dari Rp 6 juta hingga Rp 1 miliar.
Hingga kini sejumlah warga membuat laporan ke Polres Metro Bekasi usai tertipu arisan online dan investasi bodong.
Nomor polisi itu atas nama Siska Septiani dengan nomor: STTLP/ B/ 1399/ IV/ 2025/ POLRES METRO BEKASI/ POLDA METRO JAYA, pada 13 April 2025 malam.
Siska mengungkapkan ia bersama dua temannya membuat lapor polisi usai diduga menjadi korban penipuan arisan online dan investasi bodong.
"Iya bertiga, total Rp 540 juta. Korban bukan kita saja. Bisa ratusan dan kerugian bisa jadi capai miliaran," kata Siska pada Senin (14/5/2025).
Devi (32) salah satu korban mengungkapkan ia bergabung dengan arisan online yang dibuat oleh terduga pelaku berinisial MAR berjalan lancar.
Namun saat dirinya mendapat giliran uang arisan langsung dialihkan ke investasi atau tanam modal dengan iming-iming keuntungan sebesar 5 persen hingga 10 persen.
"Pas awal saya ini saya kenal dari Instagram saya juga nanya ke teman-teman saya juga, awalnya sih bener, nah pas terakhir itu saya mau ngambil uang dari Desember dia mengiming-imingi tanam modal itu provit dari 5 persen jadi 10 persen," kata Devi.
Saat ini Devi bersama dua orang temannya yang juga menjadi korban terduga pelaku telah melaporkan perbuatan terduga pelaku ke Polres Metro Bekasi dengan kerugian masing-masing sebesar Rp 100 juta, Rp 240 juta, dan Rp 200 juta total sebesar Rp 540 juta.
"Kerugian kalau saya 200 juta, ini 240 juta, dan temen ini 100 juta, jadi bertiga ini total 540 juta, selain kita juga ada korban lainnya itu totalnya 300 orang lebih," ungkapnya.

Buka posko pengaduan
Sementara itu, Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Mustofa mengungkapkan, pihaknya telah menerima laporan korban pada Minggu (13/4/2025) malam.
Adapun hari ini ada juga korban yang datang hendak membuat laporan.
"Makanya itu tadi, silahkan kami imbau mereka datang ke Polres buat laporan sertakan bukti-bukti lengkapnya," katanya.
Ia juga berencana membuka posko pengaduan kasus tersebut. Pasalnya, disinyalir korbannya cukup banyak dengan kasus serupa dan terduga pelaku yang sama.
"Ini kita langsung jalan proses pemeriksaan, sudah tiga saksi kami periksa," Katanya. (maz)
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.