Perang Iran Israel
Pasang Surut Hubungan Washington-Teheran: AS Pernah Bantu Bikin Nuklir, Kini Justru Menyerang Iran
Iran tetap menjadi musuh terbesar AS sejak revolusi Islam tahun 1979 yang dipimpin oleh Ayatollah Ruhollah Khomeini
Penulis: | Editor: Ign Prayoga
TRIBUNBEKASI.COM - Amerika Serikat (AS) akhirnya ikut campur dalam perang Israel melawan Iran.
Presiden AS Donald Trump memerintahkan serangan langsung untuk "menghancurkan" fasilitas nuklir utama di seluruh negara Timur Tengah tersebut.
"Kerusakan besar telah terjadi di semua lokasi nuklir Iran seperti yang ditunjukkan oleh citra satelit. Kehancuran adalah istilah yang akurat," tulis Trump di akun Truth Social, Minggu (22/6/2025)
Iran tetap menjadi musuh terbesar AS di kawasan tersebut sejak revolusi Islam tahun 1979 yang dipimpin oleh Ayatollah Ruhollah Khomeini menggulingkan Mohammad Reza Pahlavi (Shah) yang pro-Barat.
Sejak saat itu, kedua negara telah berselisih mengenai banyak masalah, termasuk ambisi nuklir Iran, dukungan Iran terhadap proksi di kawasan tersebut, dan campur tangan politik AS.
Padahal dulu, AS negara yang pertama kali membantu Iran membangun infrastruktur nuklir.
Berikut ini jejak sejarah hubungan AS-Iran sejak 1953:
(1953) Kudeta yang didukung AS dan pemulihan kekuasaan Shah
Ketegangan bermula dari upaya Perdana Menteri Iran yang dipilih secara demokratis, Mohammad Mosaddegh, untuk menasionalisasi Perusahaan Minyak Anglo-Iran (sekarang BP).
Kekuatan kolonial Inggris mengendalikan saham mayoritas di perusahaan patungan tersebut sejak minyak ditemukan pada awal tahun 1900-an.
Langkah Mosaddegh untuk menasionalisasi perusahaan setelah pemilihannya tahun 1951 membuat Inggris marah.
Badan Intelijen Pusat AS mendukung Inggris dalam merancang kudeta dan mendukung raja yang pernah digulingkan, Pahlavi, untuk kembali berkuasa sebagai Shah.
(1957) Iran mendapatkan nuklir dari AS
Ambisi Shah untuk Iran terkait nuklir mendapat dukungan dari AS dan sekutu Barat lainnya.
Kedua negara menandatangani perjanjian nuklir untuk penggunaan tenaga nuklir sipil sebagai bagian dari program Atoms for Peace yang digagas Presiden AS saat itu, Dwight D Eisenhower.
| Pengamat Nilai Gencatan Senjata Israel-Iran Hanya Sementara, Yakin Perang Akan Berkobar Lagi |
|
|---|
| Klaim Sepihak AS: Sukses Serang Fasilitas Nuklir Iran, Trump Bandingkan dengan Hiroshima Nagasaki |
|
|---|
| Trump Tegas Sebut Iran Sudah Tidak Punya Senjata Nuklir Lagi: Kami Meledakannya, Sudah Hancur Total! |
|
|---|
| Hizbullah Ucapkan Selamat Kepada Iran karena Raih Kemenangan Jalur Langit atas Israel |
|
|---|
| Komandan Garda Revolusi Iran yang Dikabarkan Tewas dalam Serangan Israel, Muncul di Depan Publik |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bekasi/foto/bank/originals/kolase-foto-Pemimpin-tertinggi-Iran-dan-AS.jpg)