Kelompok Pengajian Diprotes Warga

Kesaksian Warga Pernah Ikut Kelompok Pengajian Umi Cinta di Bekasi: Pengajarannya Aneh

Terlebih adanya laporan warga sekitar yang pernah ikut dalam kelompok pengajian dan berguru kepada Umi Cinta.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
Kompas.com/Achmad Nasrudin Yahya
SPANDUK PENOLAKAN --- Warga perumahan Dukuh Zamrud, Kelurahan Cimuning, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi, resah dengan aktivitas keagamaan kelompok pengajian Umi Cinta yang tidak berizin di sebuah rumah warga. Warga pun memasang spanduk penolakan. 

Berada di wilayah Kota Bekasi yang dipimpin Wali Kota Tri Adhianto, Dukuh Zamrud terletak di pojok tenggara Kota Bekasi dan sudah dekat perbatasan antara Kota dan Kabupaten Bekasi.

Berjarak kurang lebih 18 km dari pusat Kota Bekasi, Dukuh Zamrud terletak di sisi selatan jalan tol  Jakarta-Cikampek. Kawasan Dukuh Zamrud berjarak kurang lebih 8 km dari pintu tol Bekasi Timur maupun pintu tol Grand Wisata/Setu/Tambun

Dalam beberapa hari terakhir, kelompokan pengajian dari Dukuh Zamrud ini menarik perhatian warga. Kelompok yang dipimpin YP alias Umi Cinta ini menjanjikan jemaatnya masuk surga asalkan membayar infak Rp 1 juta.

Aksi Umi Cinta membuat masyarakat resah yang mereka ekspresikan dalam bentuk spanduk berukuran besar yang dipasang di pinggir jalan.

Umi Cinta dikabarkan menjanjikan jemaatnya masuk surga jika membayar infak Rp 1 juta. Fakta ini diungkap oleh eks pengikut Umi Cinta kepada seorang warga setempat, AB (54).

Menurut AB, iming-iming janji masuk surga membuat warga setempat merasa resah dan geram.

Terlebih, PY menggelar perkumpulan keagamaan tanpa minta izin dari pengurus lingkungan setempat. "Enggak ada izin lingkungan RT dan RW," ungkap AB.

Selain itu, warga kesal karena YP memelihara dua ekor anjing di rumah tersebut. Gonggongan anjing itu disebut mengganggu kenyamanan warga.

"Karena Ibu YP tidak tinggal di sini, pasti anjing lapar, jadi setiap saat menggonggong, jadi warga merasa terganggu," kata AB.

Warga juga tersinggung karena YP melaporkan seorang tokoh agama wanita setempat, berinisial UI, dengan tuduhan pencemaran nama baik. Langkah tersebut membuat kesehatan UI menurun hingga akhirnya meninggal dunia.

Padahal warga sebelumnya sudah memohon YP untuk mencabut laporannya, tetapi tidak dihiraukan. 

"Ibu UI ini sakit keras, tapi Ibu YP tidak mau mencabut laporannya," kata dia, dikutip dari Kompas.com.

Selain itu, warga juga menyoroti perubahan perilaku beberapa penghuni yang menjadi anggota Umi Cinta, seperti istri yang berani melawan dan mengancam cerai suami, hingga anak yang menolak menuruti orangtua.

Kekesalan warga akhirnya berujung pada aksi di depan rumah Umi Cinta pada Minggu (10/8/2025) pagi. Mereka membentangkan spanduk berisi tanda tangan penolakan terhadap perkumpulan itu di depan rumah YP dan gerbang perumahan.

Upaya konfirmasi Kompas.com ke rumah YP tidak membuahkan hasil karena ia tidak berada di lokasi. Menurut warga, YP jarang menempati rumah tersebut. "Dia enggak di sini," ujar TA (53), warga sekitar. 

Kawasan Dukuh Zamrud di wilayah Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi.
Kawasan Dukuh Zamrud di wilayah Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi. (Istimewa)
Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved