Berita Bekasi

Proyek Duplikasi Crossing Tol dan Tarum Barat Dipersoalkan Warga, Ini Kata BMSDA Kota Bekasi

Penulis: Joko Supriyanto
Editor: Valentino Verry
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi Arief Maulana menjalin komunikasi dengan warga pada beberapa proyek penting.

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI - Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi Arief Maulana mengatakan jika pihaknya sudah berkomunikasi dengan warga terkait proyek duplikasi crossing tol dan tarum barat yang dipersoalkan.

Diungkapkan Arief jika proyek duplikasi crossing tol dan tarum barat, merupakan salah satu usulan yang baru terealisasi di tahun 2021.

Baca juga: Proses Mediasi Damai Gagal, Ririn Dwi Ariyanti dan Aldi Bragi Jalani Persidangan Ecourt

Proyek ini dilakukan sebagai upaya penanganan banjir mulai area hulu sekitar kawasan galaxy sampai dengan hilir ke Bendung Rowo (Rowo Tembaga).

"Sesuai dengan perencanaan secara makro untuk pengendalian banjir disitu perlu dibuatkan tandon air baik itu di hulu, di tengah kemudian harus dilakukan normalisasi terhadap saluran BSK," kata Arief Maulana, Kamis (7/10/2021).

Nantinya dilakukan peninggian tanggul yang akan disesuaikan di atas permukaan air laut, sehingga tidak terjadi limpahan.

Baca juga: Anies Wujudkan Janji Kepada Warga Eks Bukit Duri yang Tergusur dengan Membangun Kampung Susun

Sedangkan pemindahan pompa Rawa Tembaga ke area hilir, dari perencanaan beberapa yang terealisasi.

Arief mengaku jika dari hasil usulan yang disampaikan, memang baru terealisasi proyek duplikasi crossing tol dan tarum barat.

Sedangkan normalisasi, peninggian tanggul akan di usulkan kembali pada tahun anggaran 2022 mendatang.

"Yang belum terealisasikan akan tetap kami usulkan kembali, mudah-mudahan di tahun 2022 ada kelanjutanya untuk anggaran bantuan bisa terealisasi dalam hal masalah normalisasi," ujarnya.

Baca juga: Kernet PO Bus Tega, Seorang Anak Perempuan Diturinin di Pinggir Tol Jakarta-Cikampek

Terkait antisipasi limpahan karena wilayah yang terdampak proyek duplikasi crossing tol dan tarum barat berada di area cekungan.

Maka akan dilakukan peninggian tanggul, sehingga tidak terjadi limpasan ke pemukiman warga.

"Daerah tersebut adalah daerah cekungan yang harus dilakukan peninggian tanggul dan rawan banjir, yang kita jadi patokan tanggul ketinggianya itu adalah berpatokan ke tinggi muka air laut yang berada di posisi Kalimalang," ucapnya.