TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI SELATAN — Setelah sebelumnya muncul ancaman penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak, kini muncul virus Lumpy Skin Disease (LSD).
Beberapa daerah pun sudah mendapati adanya temuan virus menular itu di hewan ternak.
Hanya saja, di Kota Bekasi sendiri hingga saat ini, virus yang memiliki ciri-ciri benjolan pada hewan ternak tersebut belum ditemukan.
"Kalo untuk di Kota Bekasi LSD belum terkonfirmasi atau belum ditemukan, meski kemarin ada laporan tapi setelah diperiksa bukan LSD," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Bekasi, Herbert Panjaitan, Kamis (19/1/2023).
Sementara itu, Sekretaris DKP3 Kota Bekasi, Arif Supriyanto, menyatakan pihaknya telah melakukan langkah-langkah dalam upaya mencegah penyebaran virus LSD yang menyerang hewan ternak itu.
Baca juga: Usai Mutilasi, Ecky Listiantho Kuras Rekening Angela Sekitar Rp 130 Juta, Sebagian untuk Trading
Baca juga: Raup Rp 12 MIliar, Komplotan Penipuan Online Modus Kirim Link dan Aplikasi Palsu Diringkus Polisi
Sebab, adanya virus itu akan mengganggu penjualan hewan ternak.
"Tentu kami telah membuat langkah pencegahan dengan memberikan penyuluhan kepada peternak tentang tata cara mendeteksi dan penanganan," kata Arif Supriyanto.
Meski saat ini belum ditemukan adanya virus itu di Kota Bekasi, justru pihaknya menemukan adanya kasus PMK baru yang menyerang salah satu hewan ternak yang ada di Kota Bekasi.
Pihaknya pun juga sudah melakukan langkah pemberian vaksin terhadap hewan itu.
"Justru untuk PMK masih ada kasus dan dilakukan treatment oleh tim dokter dan kesehatan hewan DKP3, yang tidak terjangkit kita beri vaksin hewan serta vitamin," ujarnya.
Baca juga: Kasus Satu Keluarga Tewas Keracunan di Bekasi, Polda Sebut Ada Unsur Pembunuhan Berencana
Baca juga: Wacana Beli Gas Elpiji Pakai KTP, Pangkalan Gas Elpiji di Bekasi Sebut Belum Diinformasikan
Menurut dia, kasus PMK yang ditemukan akhir Januari ini ada sebanyak 7 ekor. Saat ini hewan ternak itu pun sudah di pindahkan ke tempat lain untuk menghindari penularan pada hewan ternak yang dalam kondisi sehat.
"Kami juga mengimbau agar masyarakat segera melaporkan jika ditemukan hewan ternak menunjukkan gejala sakit," ucapnya.