TRIBUNBEKASI.COM — Nurhasanah (25), tante Muhammad Kenzi Alfaro, balita obesitas berusia 16 bulan asal Bekasi, mengatakan keponakannya masih diperbolehkan mengonsumsi susu formula.
Namun, tim ahli dari RSUPN Dr Cipto Mangunkusomo (RSCM), menganjurkan agar orang tuanya memberikan susu formula rendah gula kepada balita yang kini memiliki berat 26 kilogram tersebut.
"Masih boleh minum susu, tapi kalau bisa yang rendah gula," ungkap Nurhasanah saat dikonfirmasi, Senin (13/3/2023).
Meski begitu, Nurhasanah menjelaskan harga susu formula rendah gula cukup mahal untuk dijangkau kedua orang tua Kenzi.
Alhasil, Kenzi terpaksa meminum susu formula reguler yang diberikan oleh sejumlah pihak yang memberikan bantuan kepada keponakannya.
BERITA VIDEO : BAYI KENZI HARUS PAKAI BAJU ANAK USIA 10 TAHUN
"Harganya mahal, jadi ya sudah minum susu formula biasa saja, karena kan banyak yang ngasih susu formula juga kemarin," tuturnya.
Kini, Kenzi masih menjalani rawat jalan di RSCM satu kali dalam seminggu di setiap hari Senin. Nurhasanah bersyukur banyak masyarakat yang peduli kepada Kenzi.
"Setiap Senin kami diantar pergi pulang sama mobil koramil. Jadi enggak perlu ongkos, karena kan kalau kami berangkat sendiri, terlalu berat ongkosnya. Alhamdulillah banyak yang bantu," kata Nurhasanah.
Baca juga: Viral, Aksi Satpol PP Berkelahi Tangkap Pelajar saat Terjadi Tawuran di SPBU Pancawati Karawang
Baca juga: Cegah Penjarahan, Warga Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Tutup Akses Jalan
Turun 1 Kilogram
Diberitakan sebelumnya, berat badan balita bernama Muhammad Kenzi Alfaro asal Kabupaten Bekasi yang mengalami obesitas perlahan menyusut setelah menjalani program diet yang disarankan oleh tim ahli dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Nurhasanah, bibi Kenzi menjelaskan setelah lebih dari sepekan mengukuti anjuran dokter, bobot balita berumur 16 bulan yang awalnya 27 kilogram asal Kabupaten Bekasi ini, kini berkurang menjadi 26 kilogram.
"Makannya disuruh ikutin menu dari dokter. Jadi sejak dirawat jalan, pola makannya diatur. Setiap hari ada menunya harus makan apa," ungkap Nurhasanah saat dikonfirmasi di Kabupaten Bekasi, Sabtu (11/3/2023).
Kenzi disarankan dokter untuk mengonsumsi bubur yang dimasak sendiri oleh orang tuanya.
Bubur tersebut jadi menu utama bagi balita yang tercatat sebagai warga Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, tersebut.
Baca juga: Naik Lagi, Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Hari Senin Ini Rp 1.054.000 Per Gram, Ini Detailnya
Baca juga: Lokasi Layanan Samsat Keliling di Kota/Kabupaten Bekasi dan Karawang, Senin 13 Maret 2023 Ini
Dokter juga meminta agar bubur dicampur asupan protein seperti ayam, sapi dan ikan dengan syarat tak melebihi batas ketentutan yang dianjurkan.
"Kalau mau ditambah ayam atau ikan, katanya boleh, tapi enggak boleh banyak-banyak, sedikit-sedikit saja, dicampur, dimasukin ke dalam buburnya," tuturnya.
Kenzi juga diwajibkan mengonsumsi asupan buah-buahan dan sayuran.
Hal tersebut harus dilakukan orang tua Kenzi setiap hari hingga waktu yang belum ditentukan.
"Kenzi kan enggak suka buah, tapi katanya harus makan itu. Jadi harus dipaksa walau pun enggak mau. Sama sayuran juga wajib," kata Nurhasanah.
Selain itu, ia juga dilarang mengonsumsi kacang-kacangan dan makanan yang mengandung banyak gula.
Meski begitu, Kenzi masih diperbolehkan mengonsumsi susu formula.
Nurhasanah menambahkan program diet yang dilakukan Kenzi cukup berat dilakukan oleh orang tua yang ekonominya serba pas-pasan.
Baca juga: Kasus Obesitas Dialami Balita Kenzi Jarang Terjadi, Prof Aryono Hendarto Sebut Ini Penyakit Langka
Baca juga: Breakingnews: Tiga Fakta Persidangan Perdana Cerai Indra Bekti dan Aldila Jelita
"Kalau dibilang berat ya berat. Kan kami juga ekonominya enggak memadai. Terus agak kerepotan karena harus nyiapin menu khusus buat Kenzi, enggak kayak biasanya kan kalau makan ya menunya bareng-bareng," ujarnya.
Ia menambahkan hingga kini, belum diketahui secara pasti hal yang menjadi penyebab obesitas, dikarenakan masih diteliti oleh tim ahli dari RSCM.
Pihak keluarga, sambungnya, sangat bersyukur dikarenakan terdapat banyak pihak yang memberikan bantuan selama Kenzi harus bolak-balik menjalani perawatan jalan di RSCM.
"Masih harus balik seminggu sekali ke RSCM. Dianterin sama mobil dinas koramil, Alhamdulillah disiapkan sama pihak desa juga. Setiap kita kontrol, mereka stand by, antar-jemput. Kan waktu itu kami juga bilang berat kalau kontrol terus karena kan transportnya lumayan, bisa Rp300 ribu setiap kontrol. Jadi Alhamdulillah dibantu," tutur Nurhasanah.
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News