Sejarah Jakarta

Sejarah Jakarta, Mencari Jembatan yang Dipercaya Tempat si Manis Jembatan Ancol

Penulis: Desy Selviany
Editor: Lilis Setyaningsih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

misteri si manis penjaga jembatan ancol.

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA ----- Salah satu legenda yang sangat terkenal di Jakarta adalah perihal hantu si Manis Jembatan Ancol. 

Namun perihal lokasi mana jembatan yang dimaksud masih simpang siur.

Si Manis Jembatan Ancol menjadi cerita legenda Jakarta yang terkenal. Tak ayal Jembatan Ancol memiliki banyak sejarah Jakarta.

Lokasi Si Manis Jembatan Ancol sendiri dipercaya warga bukan berada di kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol.

Pada sejarah Si Manis Jembatan Ancol, warga sekitar percaya hantu legenda itu berdiam di Jembatan Goyang Ancol di Jalan RE Martadinata, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.

Namun, ada juga warga yang percaya posisi Si Manis Jembatan Ancol terletak di kawasan Jembatan Item, Ancol. Jembatan Item terdapat di sebelah kanan jalan RE Martadinata.

Tidak diketahui pasti di mana lokasi cerita legenda Si Manis Jembatan Ancol berada.

Namun apabila ditilik dari sejarahnya, Jembatan Goyang Ancol menyimpan banyak misteri.

Bahkan, warga sekitar percaya apabila melintas di Jembatan Goyang Ancol, maka pengendara harus membunyikan klakson hingga tiga kali.

Disebut jembatan goyang lantaran meski bisa dilintasi kendaraan namun setiap yang melintas di atasnya akan terasa bergoyang.

Baca juga: Sejarah Jakarta: Teater Keong Mas TMII, Digagas Tien Soeharto yang Punya Layar Terbesar di Dunia

Bahkan, pada sejarah Si Manis Jembatan Ancol Jembatan Goyang Ancol sempat roboh pada September tahun 2010.

Jembatan goyang berada di bibir jembatan Solo Bone yang menjadi lokasi kapal-kapal bersandar.

Karena kisah mistisnya yang melekat, saat Jembatan Goyang roboh menurut sebagian orang, amblesnya jembatan karena Si Manis marah lalu menyuruh siluman buaya putih mematahkan jembatan dengan mengibaskan buntutnya.

Namun bila dilihat secara logika jembatan kemungkinan tergerus air laut yang seringkali naik saat kapal sandar.

Selain horor karena kisah Si Manis Jembatan Ancol, Jembatan Goyang juga kerap menjadi sasaran empuk para begal.

Lokasi yang sepi dan gelap membuat aksi kriminalitas kerap terjadi di lokasi tersebut.

Sebelumnya sempat ada pos polisi di sekitar Jembatan Goyang, namun kini Pos Polisi tersebut kosong tidak terpakai.

Jarak Pos Polisi dengan jembatan goyang hanya 50 meter.

Di kawasan itu Polisi juga kerap menggerebek tindak pidana penyalahgunaan narkoba.

Selain Si Manis, warga juga percaya ada makhluk tinggi besar hitam yang menjaga jembatan goyang.

Warga mengenalnya dengan sebutan Jin Volker.

Nama Volker diambil dari daerah yang tidak jauh dari lokasi jembatan goyang dan mengarah ke laut.

Selain Jembatan Goyang, ada juga Jembatan Hitam yang dipercaya menjadi tempat Si Manis Jembatan Ancol.

Jembatan Item terdapat di sebelah kanan jalan RE Martadinata.

Jembatan Item itu menghubungkan Jalan RE Martadinata dan pintu masuk Ancol serta fly over yang mengarah ke Kemayoran dan berada di bawah tol Ancol.

Warga pun percaya sejumlah kecelakaan di Jembatan Item merupakan gangguan astral dari sosok Si Manis Jembatan Ancol.

Baca juga: Sejarah Jakarta, Gereja Santa Maria de Fatima di Glodok Dulunya Bekas Rumah Kapitan Tionghoa

Kisah Si Manis Jembatan Ancol sendiri sebenarnya sudah melegenda sejak penjajahan Hindia Belanda.

Dipercaya sosok hantu tersebut merupakan seorang gadis yang hidup di era penjajahan Belanda.

Catatan Harian Kompas menyebut Si Manis Jembatan Ancol merupakan legenda yang sudah hidup sejak abad ke-19, tepatnya pada masa penjajahan Belanda di DKI Jakarta yang dulunya bernama Batavia.

Si Manis Jembatan Ancol menceritakan kisah tragis seorang perempuan bernama Ariah atau Arie, yang kemudian dikenal sebagai Mariam.

Pada legendanya Ariah adalah seorang anak gadis Mak Emper yang tinggal di emper (paviliun) rumah seorang juragan kaya di Kampung Sawah Paseban.

Dalam catatan Ridwan Saidi, kisah tentang Ariah itu terjadi pada 1817.

Ketika usianya menginjak 16 tahun, sang pemilik rumah menaruh hati pada Ariah dan memiliki keinginan untuk memperistrinya.

Namun, Ariak menolaknya karena dia tidak ingin dijadikan selir dan kakaknya belum menikah.

Untuk menghindari pernikahan tersebut, Ariah pun minggat dan lari dari rumahnya.

Dalam pelariannya, Ariah bertemu dengan Oey Tambahsia, seorang juragan kaya raya di Batavia saat itu yang memiliki vila di kawasan Bintang Mas (saat ini bernama Ancol).

Saat itu, Oey dikenal sebagai "maniak" yang suka mengoleksi perempuan muda.

Ketika melihat Ariah, dia pun tertarik untuk memiliknya.

Oey pun menyuruh dua centengnya, Pi'un dan Surya, untuk memburu Ariah.

Perempuan muda itu pun berhasil ditangkap oleh dua centeng Oey di Bendungan Dempet dekat Danau Sunter.

Namun, Ariah tak tinggal diam.

Dia berusaha melawan Pi'un dan Surya hingga menyebabkan dirinya tewas di tangan kedua centeng Oey tersebut.

Baca juga: Sejarah Jakarta: Jejak Pelukis Raden Saleh di Rumah Sakit Cikini

Jenazah Ariah kemudian ditinggalkan di area persawahan, sekitar 400 meter dari Jembatan Ancol.

Sejak itulah masyarakat yang lewat di daerah itu, tempat pembuangan jenazah Ariah, mengaku kerap melihat penampakan sosok gadis cantik berambut panjang.

Kisah Si Manis Jembatan Ancol semakin populer di tahun 1990an saat rumah produksi membuat sinetron horor yang kemudian meledak di pasaran.