TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG --- Saat ini sudah ada lima keluarga korban melaporkan kejadian pencabulan yang dilakukan oleh Shandy Permadi (45), guru SD Negeri tempat korban sekolah.
"Total korban pencabulan yang melapor polisi baru lima orang. Namun tidak menutup kemungkinan masih ada korban lainnya," kata Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Abdul Jalil saat konferensi pers di Aula Polres Karawang pada Senin (20/11/2023).
Terkait modus, kata AKP Abdul Jalil, pelaku pencabulan saat itu melakukannya dengan cara membujuk rayu korban utuk memberikan nilai yang bagus.
"Korban digerayangi bagian tubuhnya," ungkapnya.
BERITA VIDEO : PRIA DI BEKASI TEGA SODOMI ANAK PENDERITA AUTIS
Pelaku melakukan aksinya bukan di tempat sepi, melainkan siang hari di dalam kelas dan disaksikan siswa yang lain. Tidak ada siswa yang berani melaporkan aksi bejat guru tersebut.
Saat ini pihak kepolisian masih terus mengembangkan kasus ini dan tengah melakukan pendampingan psikolog untuk memulihkan kondisi traumatis korban.
Jajaran Polres Karawang menangkap dan menetapkan tersangka terhadap Shandy Permadi (45), seorang guru SDN di wilayah Kecamatan Purwasari.
Baca juga: Disetubuhi Ayah Tiri Sejak SD Hingga SMP, Seorang Hafiza Jadi Korban Pencabulan Kini Trauma Berat
Shandy diringkus polisi setelah berulangkali bertindak cabul terhadap murid-muridnya.
AKP Abdul Jalil menjelaskan, pengungkapkan kasus ini berawal dari laporan salah satu keluarga korban.
Keluarga korban terkejut ketika melihat isi chat dari adiknya tersebut.
BERITA VIDEO : USAI TONTON VIDEO PORNO, PAMAN RUDAPAKSA KEPONAKANNYA SENDIRI
"Iya kakak salah satu korban ini cek ponsel adiknya ini ternyata ada isi chat mengarah ke sifatnya pencabulan," kata Abdul.
Kemudian kakak korban ini menanyakan dan mendesak adiknya ini untuk bercerita.
Hingga akhirnya terungkap bukan hanya dichat cabul, akan tetapi juga mendapatkan tindakan pencabulan.