TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA - Organisasi relawan Pro Jokowi atau Projo berinisiatif menggelar simulasi makan siang gratis di sekolah.
Projo akan melakukan uji coba makan bergizi gratis di sejumlah kota di Pulau Jawa. Lokasi uji coba ini antara lain di Depok, Bekasi (Jawa Barat) dan Surabaya (Jawa Timur).
Rencana ini sudah mendapat lampu hijau dari wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka yang merupakan putra sulung Presiden Jokowi.
Bendahara Umum Projo, Panel Barus mengatakan, pihaknya juga akan mengundang Gibran Rakabuming Raka pada saat uji coba makan bergizi gratis bagi siswa sekolah.
"Sudah bertemu dengan wapres terpilih dan kita sampaikan rencana tersebut, karena ini juga salah satu program yang ditunggu-tunggu di masyarakat, ya harus bisa benar-benar berjalan, berdampak buat bangsa kita ke depan," kata Panel Barus di kantor DPP Projo, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (27/7/2024).
"Saat simulasi makan siang kita akan undang Mas Gibran, karena kemarin kita juga izin sama beliau," ucap Panel.
Panel menerangkan, pihaknya berencana akan lakukan uji coba makan bergizi gratis di Depok, Bekasi dan Surabaya (Jawa Timur).
Sedangkan, uji coba makan bergizi gratis itu saat di Surabaya akan dilakukan bersama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan dihadiri oleh Ketua Umum Projo Budi Arie.
Panel Barus mengatakan, kesiapan uji coba makan gizi gratis itu akan didiskusikan lebih lanjut.
Meski begitu, dia menuturkan, dalam uji coba itu akan dipimpin oleh para ahli ilmu kesehatan.
"Mudah-mudahan uji coba ini bisa berjalan lancar dan memberikan pengalaman baru, sehingga nanti pada pelaksanaannya bisa berjalan dengan baik, efektif, efisien dan yang paling penting adalah berdampak," tutur Panel.
"Untuk simulasi, nanti kita akan rancang seperti apa, menunya, biayanya, pendanaannya seperti apa, apalagi simulasi ini kan nggak terlalu banyak sebenarnya. Kalau hanya untuk pembiayaan seperti itu tidak terlalu rumit ya," ujar Panel.
Namun saat ditanya soal anggaran, Panel enggan membeberkan hal tersebut.
Ia hanya menjelaskan, simulasi makan gizi gratis itu akan dilakukan tidak terlalu banyak.
"Nah untuk simulasi, nanti kita akan rancang seperti apa, menunya, biayanya, pendanaan seperti apa, apalagi ini kan tidak terlalu banyak sebenarnya, kalau hanya untuk pembiayaan seperti itu tidak terlalu rumit ya," kata dia.
Sebelumnya, Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran membantah soal terdapat kabar anggaran makan bergizi gratis menjadi Rp 7.500 per porsi.
Anggota Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran Bidang Komunikasi yakni Hasan Nasbi menegaskan, jika satu hal pasti dalam program tersebut yakni jumlah kucuran APBN 2025 sebesar Rp 71 triliun.
"Sampai hari ini satu-satunya yang sudah bisa kita ambil kesimpulannya itu alokasi makan gratis 2025 besarannya Rp 71 triliun untuk (APBN) 2025," tutur Hasan di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Jumat (19/7/2024) malam.
Prabowo pun memberikan arahan khusus kepada timnya kata Hasan, setidaknya terdapat dua pesan penting, yakni perihal standar gizi dan optimalisasi penerima manfaatnya.
"Pesannya bahwa harus memenuhi standar ketercukupan gizi, jadi syarat gizinya harus terpenuhi. Yang kedua, harus dioptimalkan jumlah penerima manfaatnya," kata Hasan.
Hasan juga menyatakan, pihaknya tengah menggelar riset dan uji coba sebelum program itu betul-betul dilaksanakan.
"Semua proses riset, kajian, uji coba, akan bersandarkan pada dua pesan arahan Pak Prabowo. Semua formula yang menjadi kesimpulan pilot project harus memenuhi dua pesan tadi," ucapnya.
Selanjutnya , program makan bergizi gratis ini akan disiapkan sebaik mungkin.
Namun, sangat menyayangkan saat ditengah perjalanan muncul isu soal anggaran menjadi Rp 7.500.
"Ini kan program unggulan Prabowo-Girban jadi disiapkan sebaik mungkin, tapi di proses di jalan ini muncul isu-isu seperti Rp 7.500, menurut kita spekulasi mungkin ada ide, mungkin menurut dia itu pegangan pilot project, tapi tidak seperti itu," tuturnya.
Sebagai informasi, beredar kabar yang menyebut bahwa Presiden terpilih Prabowo Subianto bakal memangkas anggaran makan siang gratis menjadi Rp 7.500 per porsi.
Diketahui, pernyataan itu disampaikan oleh Ekonom Verdhana Sekuritas, Heriyanto Irawan pada Rabu (17/7/2024).