"Tergantung dari PAD-nya masing-masing contoh misalnya Kabupaten Badung itu PAD-nya kan 90 persen dari APBD-nya tanah perpusat hanya 10 persen, mereka punya anggaran hampir 10 triliun anak SD-nya ada 72 ribu mereka bisa meng-cover semua malah meng-cover semua," katanya.
"Menawarkan meng-cover semua dari APBD cukup mereka tapi ada juga yang PAD-nya kan rendah sekali seperti Indonesia Bagian Timur, nah kalau ini mereka yaudah 500 anak-anak aja yang lainnya akan di-cover oleh Badan Gizi Nasional," tandasnya.
(Sumber : Wartakotalive.com, Alfian Firmansyah/m32)
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp