TRIBUNBEKASI.COM, SETIABUDI --- Upaya penggebosan terhadap aksi unjuk rasa ojek online (Ojol) di Gedung Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) RI terjadi sejak beberapa waktu lalu.
Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI), Lily menjelaskan, dirinya sempat menerima pesan dari salah satu aparat kepolisian agar aksi unjuk rasa massa Ojol digemboskan.
Namun ia mengaku tidak bakal melaporkan upaya penggembosan terhadap aksi unjuk rasa Ojol ke Propam Mabes Polri dan memilih untuk membiarkan hal itu.
"Jadi mungkin dia salah kirim, pas saya lagi baca aparat ini mau menggemboskan, langsung dihapus pesannya," kata Lily di Gedung Menaker, Senin (17/2/2025).
Baca juga: Massa Pengemudi Ojol, Taksi Online, dan Kurir Geruduk Gedung Kemenaker, Demo Tuntut Pemberian THR!
Selain aparat kepolisian, kata Lily, upaya penggembosan aksi demo juga dilakukan oleh sejumlah pejabat pemerintah dan pihak aplikator.
Misalnya, pihak aplikator mengancam akan membekukan akun ketika driver ikur unjuk rasa.
"Bahkan mereka sebar cepu-cepu ke lokasi demo, aplikator merasa adanya demo ini di rugikan," ucap Lily.
Lily melanjutkan, ancaman suspend dari aplikator itu masuk ke notifikasi atau pemberian tahuan di Hp milik driver Ojol.
Padahal, kata dia, Indonesia merupakan negara demokrasi yang siapa saja boleh menyampaikan aspirasi.
"Ada upaya untuk gemboskan aksi kami secara maksimal," imbuhnya.
Sebelumnya, puluhan driver ojek online (Ojol) laki dan perempuan menggelar unjuk rasa di halaman Gedung Kementerian Tenega Kerja (Kemenaker) RI, Senin (17/2/2025).
Mereka membawa sejumlah bendera komunitas Ojol dan tulisan spanduk serta di kardus terkait aspirasinya.
Mereka menuntut agar Ojol memberikan hak-haknya kepada para driver yang bekerja tanpa libur.
Aparat kepolisian rata-rata yang berjaga tanpa mengenakan pakaian seragam cokelat.
"Kami Ojol perempuan menuntut hak-hak kami, menuntut agar kami mendapatkan THR karena kami pekerja," ujar orator perempuan di depan mobil komando, Senin.
(Sumber : Wartakotalive.com, Miftahul Munir/m26)
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp