Demo Ojol

Besok, Seluruh Driver Ojol di Karawang Sepakat Matikan Aplikasi dan Mogok Massal

Penulis: Muhammad Azzam
Editor: Dedy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DRIVER OJOL MOGOK MASSAL --- Driver ojek online (Ojol) di Karawang, Jawa Barat bakal mematikan aplikasi dan mogok massal pada Selasa (20/5/2025).

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG --- Seluruh driver atau pengemudi ojek online (ojol) dan taksi online bakal mematikan aplikasi dan mogok massal pada Selasa (20/5/2025) besok.

Selama mematikan aplikasi dan mogok massal, para pengemudi Ojol juga akan melakukan aksi ke Jakarta dan Kantor Bupati Karawang.

Pengurus Komunitas Driver Online Fodka (Family Online Driver Karawang), Heri Heryanto, mengungkapkan, seluruh komunitas pengemudi Ojol yang tergabung dalam Padi Lintas Karawang bersepakat ikut aksi matikan aplikasi dan mogok massal pada besok hari.

Sedikitnya ada lima komunitas yang melakukan aksi mematikan aplikasi dan mogok massal tersebut, yakni Fodka, Gold Seventeen, Bodrex, Siper, Skybride, Drop, dan Pandawa.

Baca juga: Besok Ribuan Driver Ojol Mogok Massal Demo di Tiga Lokasi, Siap-siap Tak Bisa Pesan Lewat Aplikasi

"Padi Lintas 200 lebih anggotanya, itu hanya sopir mobil doang. Belum dari komunitas ojek onlinenya," kata Heri kepada awak media pada Senin (19/5/2025).

Heri menlanjutkan, sebagai perwakilan ada sekitar lima driver online ikut bergabung untuk aksi di Jakarta bersama rekan-rekan driver online lainnya.

Sedangkan, driver online lainnya akan menggelar aksi di Kantor Bupati Karawang pada besok hari.

"Komunitas lima orang ke Jakarta besok, yang lainnya aksi di Pemda. Star dari Kampung Budaya terus ke Pemda," jelasnya.

Dalam aksi matikan aplikasi dan mogok massal, kata Heri, driver online membawa sejuah tuntutan.

Mulai dari mengembalikan potongan 10 persen, sebab sekarang ini yang dirasakan potongan mencapai 34 persen.

"Kalau pemerintah 15 persen, tapi lapangannya potongan capai 34 persen. Kami ingin dikembalikan kayak waktu awal yaitu potongan 10 persen," beber dia.

Selain itu, tuntutan lainnya ialah menuntut regulasi yang jelas dari pemerintah pusat maupun daerah sebagai payung hukum dan upaya meningkatkan kesejahteraan para driver online.

"Pas lebaran katanya presiden dapat BHR (bonus hari raya) tapi nyatanya engga turun semua. Dari kita saja untuk kesejahteraan engga ada, dari kendaraan, kesehatan dan lainnya," imbuhnya.

Terakhir, Heri memohon maaf kepada masyarakat Karawang tidak ada transportasi online atas aksi besok. Ia meminta masyarakat maklum karena demi kesejahteraan para driver online.

"Warga Karawang, mohon maaf kita besok off bid, buat memperjuangkan kita juga di jalanan. Kita ingin kejelasan payung hukum kita juga, ya warga karawang sementara ini tidak ada transportasi online dulu," tandasnya. (maz)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp