Heboh, Ada Nama Orang yang Berkurban pada Paru Sapi yang Disembelih Panitia Kurban di Tangsel

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TULISAN DI PARU SAPI - Ditemukan ada tulisan yang bernama salah satu pemberi hewan kurban di Masjid Jami Al Ikhlas di Pondok Betung, Tangerang Selatan, Sabtu (7/6/2026)

TRIBUNBEKASI.COM, TANGSEL - Viral di media sosial, video paru sapi ada tulisan nama orang yang menyerahkan hewan kurban pada Iduladha 2025. 

Peristiwa ini dikabarkan terjadi di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Provinsi Banten.

Video paru sapi bertuliskan nama shohibul kurban ini pun viral di media sosial.

Dikutip dari instagram Info Bintaro pada Minggu (8/6/2025), kabar mengejutkan ini datang dari Warga RT 002/RW 001, Kelurahan Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.

Mereka dihebohkan dengan penemuan paru sapi bertuliskan nama orang yang berkurban.

Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Jami Al Ikhlas, KH Suhada mengatakan telah menerima sebanyak 15 ekor kambing dan 3 ekor sapi dari berbagai macam orang yang berkurban.

Setelah dilaksanakan pemotongan 3 ekor sapi dan 15 ekor kambing berjalan lancar.

"Namun pada saat penyesetan daging hewan kurban, ada salah satu dari panitia kami yang bernama Yusman menyampaikan bahwa ada kejadian aneh terkait dengan salah satu daging hewan kurban sapi, ujarnya kepada wartawan, Sabtu (7/6/2025) di Halaman Masjid Jami Al Ikhlas.

Ditemukan ada tulisan yang bernama salah satu pemberi hewan kurban.

"Saya pun kemudian mengecek, ternyata benar ada tulisan nama orang yang berkurban adalah Muhammad Mustofa Bin Jalal Sahidi," ujar Ustaz Suhada.

"Nama itu tertulis di paru-paru sapi, Anehnya nama yang tertulis di paru sapi ini, beliau memberikan hewan kurban kambing bukan sapi, " sambungnya.

Kemudian saya menyampaikan ini adalah Sirrun Min Asrorillah dalam peristiwa hewan kurban.

Menurut Ustadz Suhada, tidak mungkin ini buatan rekayasa manusia.

Nama yang tertulis di daftar panitia penerima hewan kurban ditulis secara manual oleh panitia kemudian nama pemberi hewan kurban itu digantungkan ke leher masing-masing hewan kurban.

"Ketika kami cocokan antara tulisan dari panitia yang digantungkan di leher hewan kurban tidak sama persis nama yang ditulis panitia dengan nama yang tertulis pada penemuan paru sapi ini sangat berbeda," ujarnya.

Selama kami berkurban, baru tahun ini diberikan kemukjizatan (keajaiban) diluar nalar akal sehat manusia.

"Ini merupakan ketulusan dan keikhlasan hati orang yang berkurban," katanya.

 

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com