Pendidikan

Lewat RPL, Ubhara Jaya Permudah Mahasiswa Konversi Sertifikat Keahlian dan Prestasi Jadi SKS

Editor: Mochammad Dipa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Bimbingan Konseling Ubhara Jaya, dr. Zahara Tussoleha Rony, M.M., dalam program Podcast Wawancara Khusus yang tayang di kanal YouTube Tribun Bekasi Official.

TRIBUNBEKASI.COM, PALMERAH - Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan ruang seluas-luasnya bagi mahasiswa untuk bertumbuh, baik di bidang akademik maupun non-akademik.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Bimbingan Konseling Ubhara Jaya, dr. Zahara Tussoleha Rony, M.M., dalam program Podcast Wawancara Khusus yang tayang di kanal YouTube Tribun Bekasi Official.

Zahara menjelaskan bahwa Ubhara Jaya menghadirkan berbagai kemudahan bagi mahasiswa, salah satunya melalui program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). 

Konversi SKS

Melalui RPL, pengalaman kerja, sertifikat keahlian, hingga rekam jejak prestasi seorang mahasiswa dapat dikonversi menjadi satuan kredit semester (SKS).

"Contoh kasus misalnya, ada mahasiswa yang merupakan pelatih, ia pernah menempuh pendidikan di Universitas sebelumnya hanya sampai semester 4. Dengan adanya Program RPL ini mata kuliah yang pernah diambil itu bisa dikonversi sebagai perolehan SKS-nya, jadi tidak mulai dari nol lagi SKS nya," ungkap Zahara.

Mahasiswa program RPL Ubhara Jaya sekaligus atlet kickboxing DKI Jakarta, Donfri Oktovai Tollo menuturkan bagaimana Ubhara Jaya mendukung dirinya menyeimbangkan dunia akademik dan olahraga. 

Donfri pernah meraih dua medali emas dunia kickboxing serta perak di PON, bahkan dipercaya menjadi pelatih timnas taekwondo meski masih berstatus mahasiswa.

"Kebetulan saya programnya RPL yang memang kuliahnya eh bisa hybrid atau bisa digabung ya, jadi bisa ke kampus juga dan bisa ke online juga," ungkapnya.

Donfri juga menilai, bahwa Ubhara Jaya sangat luar biasa dalam mendukung prestasi atlet sekaligus akses pendidikan di perguruan tinggi.

"Sebagai mahasiswa RPL ini melihat Universitas Bhayangkara Jaya ini sangat-sangat luar biasa karena sangat membantu saya yang saat ini berprofesi sebagai atlet sekaligus merintis karir sebagai pelatih juga," sebutnya.

Dorong mahasiswa untuk berprestasi

Ubhara Jaya juga konsisten menyalurkan mahasiswa ke berbagai ajang nasional maupun internasional. Layanan student exchange bahkan sudah mengirim mahasiswa ke Filipina selama tiga tahun berturut-turut.

Salah satu mahasiswa, Gianluigi Maulana Dhielfitri (Delvi) dari Fakultas Ilmu Pendidikan, Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar berbagi pengalamannya mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) sejak semester 3.

Ia mengangkat riset tentang budaya Betawi hingga isu krisis identitas generasi Z.

“Anak-anak SD yang saya teliti kebanyakan tidak mengenal latar belakang ondel-ondel. Lewat PKM ini, kami ingin menjelaskan makna ondel-ondel dan bagaimana budaya Betawi seharusnya tetap dilestarikan,” jelasnya.

Setahun kemudian, pada 2024, Delvi kembali mengikuti PKM dengan tema berbeda, yakni 'Generasi Z Identity Crisis: Analisis Dampak Penguatan Profil Pelajar Pancasila terhadap Perilaku Intoleransi Anak Remaja.” Penelitian ini berangkat dari fenomena meningkatnya perilaku intoleransi di kalangan remaja, seperti kasus perundungan (bullying) yang kerap terjadi di lingkungan sekolah.

“Belakangan ini banyak remaja yang menunjukkan sikap intoleransi terhadap temannya, misalnya dengan membully. Lewat PKM ini kami membahas fenomena tersebut,” ujarnya.

Ia menuturkan, ide penelitian PKM sepenuhnya berasal dari mahasiswa yang kemudian disusun dalam bentuk proposal dan diajukan kepada dosen pembimbing.

“Pertama kami buat proposal dulu, lalu nanti ada dosen pembimbingnya. Jadi, ide-idenya dari kami, kemudian kampus juga memberikan dukungan,” katanya.

Dua kampus

Sebagai informasi, Ubhara Jaya saat ini memiliki dua kampus, yaitu di Pasar Minggu, Jakarta Selatan untuk program S2 dan S3, serta di Bekasi, Jawa Barat untuk mayoritas program S1. 

Dengan daya tampung sekitar 2.500 mahasiswa baru per tahun, kampus ini kini memiliki lebih dari 9.500 mahasiswa aktif.

Ubhara Jaya baru saja meraih predikat Unggul pada April 2025, sebuah pencapaian yang menurut Zahara membuktikan tata kelola, kualitas dosen, hingga layanan akademik sudah berada pada level terbaik.

Selain fasilitas akademik, kampus juga dilengkapi dengan sarana olahraga, klinik kesehatan dan gigi, bimbingan konseling, serta program job fair rutin untuk membantu mahasiswa berjejaring dengan industri.