Kabupaten Bekasi

Jepang Krisis Tenaga Kerja, SMK Mitra Industri Bekasi Siap Kirim Lulusan Unggul

Sekolah Mitra Industri Bekasi gandeng Fukuoka Financial Group dan World Intec buka peluang kerja bagi siswa Indonesia di Jepang.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Mohamad Yusuf
Tribunbekasi/Muhammad Azzam
TANDATANGANI MOU - Perwakilan Fukuoka Financial Group dan Mitra Industri Group menandatangani MoU kerja sama penyediaan SDM Indonesia untuk Jepang di SMK Mitra Industri MM2100, Cikarang, Bekasi, Rabu (15/10/2025). Kerja sama ini jadi pintu peluang karier global bagi siswa Indonesia. 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI - Senyum lebar tergambar di wajah para siswa SMK Mitra Industri MM2100, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Rabu (15/10/2025) pagi. Aula sekolah yang biasanya digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, pagi itu dipenuhi tamu penting dari Jepang.

Mereka datang membawa kabar baik. Jepang, negeri matahari terbit, sedang menghadapi krisis kekurangan tenaga kerja.

Sementara Indonesia memiliki bonus demografi dengan jutaan anak muda siap kerja. Celah itulah yang coba dijembatani oleh Yayasan Pendidikan Mitra Industri Group (MIG) melalui kerja sama strategis.

Baca juga: Kisah Pilu Andri, Pelajar SMK yang Jadi Jukir Malam demi Ibu, Tewas Tenggelam saat Dikejar Warga

Baca juga: Tak Perlu ke Kantor Polisi, Laporan Kejahatan Siber Kini Bisa Lewat SIKAP

Baca juga: Nasib Kartinah, Rukonya Ditabrak Transjakarta, Saat Dibangun Kembali Malah Dikirimi Surat Satpol PP

Dalam momen bersejarah itu, MIG menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Fukuoka Financial Group, World Intec Co., Ltd., dan World Horenso Indonesia. Penandatanganan dilakukan di ruang Smart Interactive Class SMK Mitra Industri MM2100.

Kobi, perwakilan MIG, menyebut kerja sama ini menjadi langkah besar dalam memanfaatkan peluang global.

“Indonesia punya bonus demografi, sementara Jepang tengah kekurangan tenaga kerja. Ini kesempatan besar bagi siswa kami untuk berkiprah di industri global,” ujarnya usai penandatanganan.

Fukuoka Financial Group (FFG) merupakan grup keuangan besar di Kyushu, Jepang. Sementara World Intec Co., Ltd. adalah perusahaan global dengan lebih dari 50.000 karyawan yang fokus mengembangkan sumber daya manusia di sektor manufaktur dan semikonduktor.

Kobi menambahkan, MIG telah berkomitmen selama 15 tahun mengembangkan pendidikan vokasi.

“Melalui tujuh sekolah kami, lebih dari 6.500 siswa setiap tahun mendapat pendidikan dengan penekanan pada karakter dan etos kerja,” ungkapnya.

Hingga saat ini, lebih dari 700 lulusan MIG telah bekerja di Jepang melalui program pelatihan teknis. Tahun ini, MIG juga meresmikan Politeknik Mitra Industri sebagai bentuk keseriusan mencetak tenaga ahli berstandar internasional.

“Kerja sama dengan FFG dan World Intec akan membuka peluang besar bagi siswa Indonesia untuk berkiprah di industri semikonduktor Jepang yang sedang berkembang pesat,” lanjutnya.

Naruse, perwakilan Fukuoka Financial Group, mengakui Jepang sedang menghadapi tantangan serius berupa kekurangan tenaga kerja, khususnya di wilayah Kyushu.

“Kerja sama ini bukan hanya soal perekrutan tenaga kerja. Kami ingin membangun jembatan pendidikan, pelatihan, dan dukungan berkelanjutan,” jelasnya.

Sementara itu, Presiden Direktur World Intec, Katsuhiro Kuriyama, menuturkan bahwa perusahaannya telah membangun Kumamoto Technical Center untuk melatih 500 insinyur setiap tahun.

“Dengan kerja sama ini, pemuda Indonesia bisa belajar teknologi, bahasa, dan budaya Jepang, lalu menerapkannya kembali di Indonesia,” ujarnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved