Kasus Malapraktik
Dugaan Malapraktik RS Hastien, DPRD Karawang Panggil Manajemen dan Keluarga Korban Besok Senin
DPRD Karawang panggil RS Hastien dalam RDP usai video luka operasi pasien viral. Dugaan malpraktik ini menyedot perhatian publik.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Mohamad Yusuf
TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI - Komisi IV DPRD Kabupaten Karawang akan memanggil manajemen Rumah Sakit Hastien Rengasdengklok terkait dugaan malpraktik yang menewaskan Mursiti (62), warga Kabupaten Bekasi. Pemanggilan dilakukan dalam rapat dengar pendapat pada Senin (20/10/2025).
Ketua Komisi IV DPRD Karawang, Asep Junaedi, mengatakan pemanggilan ini untuk meminta penjelasan pihak rumah sakit terkait dugaan kelalaian medis terhadap pasien yang menjalani operasi.
“Nanti kita RDP hari Senin. Semua kita panggil, dari RS Hastien, Dinkes, termasuk keluarga korban,” kata Asep pada Minggu (19/10/2025).
Baca juga: Tiga Anggota TNI Pembunuh Bos Rental Divonis 15 Tahun, Wajib Bayar Restitusi Rp 576 Juta ke Korban
Baca juga: Tangis Haru Sang Ayah, Saat Menyerahkan 3 Anaknya ke Panti Asuhan karena Tak Punya Biaya Lagi
Sekretaris Komisi IV DPRD Karawang, Asep Syaripudin atau Asep Ibe, menambahkan pemanggilan ini merupakan tindak lanjut dari inspeksi mendadak ke RS Hastien pada Kamis (16/10/2025). Sidak dilakukan setelah video luka bekas operasi pasien viral di media sosial.
“Insyaallah Senin depan kami akan gelar RDP dengan semua pihak terkait, termasuk manajemen RS Hastien dan keluarga pasien,” ujarnya.
Kasus ini mencuat setelah video kondisi jenazah Mursiti menyebar di media sosial. Dalam rekaman itu terlihat luka bekas operasi di bagian perut bawah tidak dijahit, hanya disumpal kain kasa.
“Kami sudah minta penjelasan dari pihak rumah sakit, termasuk soal prosedur edukasi kepada keluarga pasien,” ujar Asep.
Ia mengatakan Komisi IV mendesak RS Hastien untuk memperbaiki pelayanan medis, terutama untuk pasien berisiko tinggi pascaoperasi. Menurutnya, pasien dengan kondisi berat seharusnya dirawat lebih lama dan tidak dipulangkan terlalu cepat.
Kronologi Kasus
Mursiti dibawa keluarga ke RS Hastien pada Senin (6/10/2025) karena keluhan bisul pada bagian bokong. Setelah menjalani pemeriksaan di IGD, ia dioperasi pada Selasa (7/10/2025) pagi.
Korban dipulangkan pada Rabu (8/10/2025), namun kondisi kesehatannya terus memburuk hingga meninggal dunia pada Sabtu dini hari (11/10/2025).
“Kami kaget karena waktu mengganti pampers, ternyata luka di bawah perut terbuka dan berisi kasa. Tidak dijahit, hanya disumpal kapas. Dokter tidak pernah menjelaskan soal itu,” ujar adik korban, Acih Sukarsih (41), Minggu (12/10/2025).
Jasad Mursiti telah dimakamkan di pemakaman keluarga Desa Sumberurip, Kecamatan Pebayuran, Bekasi.
Manajer Pelayanan Medis RS Hastien, dr. Fahri Trisnaryan, menyebut pasien datang dengan keluhan nyeri dan bengkak pada bokong serta perut bawah, disertai demam. Pemeriksaan menunjukkan adanya infeksi luas hingga rongga perut.
“Pasien memiliki riwayat diabetes melitus yang memperberat kondisi infeksi. Kami melakukan operasi evakuasi nanah dan pembersihan luka. Luka tidak dijahit rapat, melainkan diberi kasa untuk drainase,” kata Fahri.
| Ketua DPRD Karawang Minta Dinkes Serius Tangani Dugaan Malapraktik di RS Hastien |
|
|---|
| Datangi DPRD Karawang, Kuasa Hukum Korban Dugaan Malapraktik Duga RS Hastien Lalai Pasca Operasi |
|
|---|
| Kasus Dugaan Malapraktik di Karawang, Tim Ahli Bedah Turun Tangan Usut Operasi Mursiti |
|
|---|
| Sidak ke RS Hastien, Ini Temuan DPRD Karawang Soal Warga Bekasi Meninggal Akibat Dugaan Malapraktik |
|
|---|
| Kasus Lansia Bekasi Meninggal Usai Operasi, DPRD Karawang Temukan Fakta Mengejutkan di RS Hastien |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bekasi/foto/bank/originals/DPRD-Karawang-sidak-ke-RS-Hastien.jpg)