Berita Bekasi
Atasi Keracunan Makan Bergizi Gratis, SPPG Mitra Polri di Kota Bekasi Siapkan Cara Khusus
Kombes Kusumo menjelaskan cara tersebut diantaranya dengan memastikan para chef atau koki di SPPG memiliki sertifikat.
Penulis: Rendy Rutama | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, KOTA BEKASI --- Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mitra Polri di Kota Bekasi menyiapkan cara khusus untuk mengelola makan bergizi gratis (MBG).
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Kusumo Wahyu Bintoro, mengatakan, cara khusus mengelola MBG tersebut sebagai langkah mengantisipasi keracunan makanan.
"Semua dilakukan untuk memastikan bahwa produk hasil SPPG Polri ini sesuai standar, higienis, dan bebas dari bakteri. Semua langkah itu dilakukan untuk mencegah terjadinya keracunan," kata Kusumo, Rabu (29/10/2025).
Kombes Kusumo menjelaskan cara tersebut diantaranya dengan memastikan para chef atau koki di SPPG memiliki sertifikat.
Baca juga: KMP Jatimakmur Bekasi Nantikan Janji Pemerintah Bangun Gerai untuk SPPG Olah MBG: Semoga Terealisasi
Lalu untuk SPPG diharuskan memiliki Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS) kemudian harus memiliki sertifikat bagi penjamah makanan.
"Kemudian harus ada sertifikat bagi apa namanya relawan-relawan ini ya. Dilakukan tes psikologi terhadap para relawan. Jadi semua itu dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tadi kita tidak inginkan," jelasnya.
Tidak hanya itu, Kusumo menuturkan para petugas yang mengolah MBG juga sesuai persyaratan berlaku.
Diantaranya wajib memahami aturan dalam menyimpan bahan baku yang baik.
"Bagaimana mengolah bahan baku, waktu pengolahan ini semua juga harus diperhitungkan secara spesifik. Dan di SPPG Polri itu semua sudah diatur. Bahkan ketika makanan sudah jadi sebelum didistribusikan juga harus ada food security," tuturnya.
Sebagai informasi sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi telah menerima hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sejumlah murid SDN Kota Baru III, Kecamatan Medan Satria yang sakit usai mengkonsumsi MBG.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bekasi, Satia Sriwijayanti Anggraini mengatakan hasilnya ditemukan sejumlah tiga jenis bakteri pada makanan.
"Ditemukan hasil di atas toleransi untuk semua produk yang diambil di sisa makanan yang berada di sekolah yaitu bakteri bacilus, e coli, dan staphylococus," kata Satia kepada Tribun Bekasi, Selasa (7/10/2025).
Sebelumnya, Satia menjelaskan pihaknya telah menguji bahan menu makanan berupa ayam giling, makaroni cheese, jagung, wortel dan buah.
Menu itu berasal dari bank sampel dan sisa makanan.
Namun pada makanan yang berada di bank sampel atau sampel yang disiapkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tidak ditemukan bakteri diatas toleransi .
"Kesimpulannya, makananan yang berada di tempat pengolahan makanan kondisi baik dan mengalami perubahan ketika disajikan," jelasnya.
Kemudian Satia menuturkan pertumbuhan bakteri baru terjadi diduga akibat durasi waktu penyajian dengan konsumsi yang lama.
"Diduga akibat waktu konsumsi yang cukup lama menyebabkan produk berubah dan mengalami pertumbuhan bakteri," tuturnya.
Murid dirawat
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bekasi, Satia Sriwijayanti Anggraini menyampaikan murid yang sempat dirawat dan sudah pulang ke kediaman pasca perawatan di Rumah Sakit (RS) RS Ananda, Kecamatan Medan Satria itu berinisial CAF (12), MN (12), BRG (12), FAP (12), dan MSA (11).
"Mereka yang sudah pulang diantaranya alami gejala Vomitus (Muntah), dan dehidrasi (Kekurangan cairan)," ucapnya.
Satia menegaskan pihaknya sudah melakukan pendampingan dan meminta SPPG untuk menerapkan hygiene (kebersihan) dan sanitasi.
"Dinkes juga melakukan pemeriksaan di SPPG juga sekolah," tegasnya.
Sebagai informasi, Satia mencatat ada 12 murid di SDN Kota Baru 3 yang mengalami gejala sakit usai menyantap MBG.
Berdasarkan 12 murid itu, enam orang diantaranya dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit (RS) Ananda Bekasi.
"Memang ada 12 diduga, enam kondisi aman di sekolah, enam nya dibawa ke RS, lalu satu orang di RS sudah bisa pulang, tersisa lima murid," ucapnya.
BERITA VIDEO : SISWA DI BERBAGAI WILAYAH SEREMPAK KERACUNAN MBG
Sementara Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto memastikan enam murid yang dibawa ke RS Ananda Bekasi karena keracunan MBG.
Tri mengatakan dirinya pun sudah menjenguk para murid tersebut setelah mengetahui informasi.
"Hari ini saya menjenguk langsung pasien yang mengalami keracunan setelah mengkonsuksi MBG," kata Tri dalam narasi di sosial media (Sosmed) instagram pribadi, Kamis (2/9/2025).
Tri menjelaskan kondisi para murid saat ini mulai membaik
Diharapkan kedepannya peristiwa ini menjadi catatan penting sebagai bahan evaluasi seluruh pihak.
"Program MBG adalah niat baik untuk meningkatkan gizi anak-anak Indonesia, tapi harus dipastikan aman, higienis, dan berkualitas," jelasnya. (m37)
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
| Tata Ulang Kawasan SGC, Pemkab Bekasi Siapkan Relokasi PKL ke Area Pasar Cikarang |
|
|---|
| Disinggung Menkeu Purbaya Soal Dugaan Jual Beli Jabatan, Bekasi Harus Terapkan Merit Point untuk ASN |
|
|---|
| Tingkatkan Pendapatan Daerah, Pemkab Bekasi Pertimbangkan Hapus Denda PBB |
|
|---|
| Sambil Urus Perizinan, Pemkot Bekasi Sedang Merancang Konsep Bangunan Stasiun Sky Train |
|
|---|
| Pemkab Bekasi dan Polri Dorong Penyelesaian Konstruktif Hubungan Industrial di PT Yamaha Music |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bekasi/foto/bank/originals/Kapolres-Metro-Bekasi-Kota-Kombes-Kusumo-Wahyu-Bintoro.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.