Berita Nasional

Ide Prabowo Bikin Heboh, Utang Whoosh Mau Dibayar Pakai Dana Korupsi, Ini Tanggapan Purbaya

Menkeu Purbaya geleng kepala dengar wacana Presiden Prabowo membayar utang proyek Whoosh pakai dana hasil korupsi.

Editor: Mohamad Yusuf
MENKEU
LAPOR PAK PURBAYA --- Menkeu Purbaya buka layanan aduan "Lapor Pak Purbaya" langsung ke nomor WhatsApp (WA ). 

Ringkasan Berita:
  • Presiden Prabowo wacanakan penggunaan dana sitaan korupsi untuk membayar utang proyek Whoosh.
  • Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa sebut kebijakan masih tahap pembahasan dan kajian hukum.
  • Pemerintah juga berencana kirim tim ke Tiongkok untuk negosiasi ulang skema pembayaran utang.

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA – Wacana Presiden Prabowo Subianto membayar utang proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Whoosh menggunakan dana sitaan hasil korupsi, menjadi perbincangan hangat di publik.

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa pun mengakui sempat geleng-geleng kepala saat wacana itu mencuat, namun menegaskan kebijakan tersebut masih dalam tahap pembahasan.

“Masih didiskusikan detailnya. Yang ada masih garis-garis besarnya,” kata Purbaya, Senin (10/11/2025), dikutip dari laporan jurnalis KompasTV, Renata Panggalo.

Purbaya menjelaskan, ide pemanfaatan dana hasil korupsi ini merupakan inisiatif langsung dari Presiden Prabowo. Pemerintah masih mengkaji aspek hukum dan teknis agar kebijakan itu berjalan sesuai aturan.

Baca juga: Raffi Ahmad Bawa Alessandro Nesta dan Cambiasso Main Padel di Jakarta!

Baca juga: Kejari Karawang Pastikan Kasus Fidusia Ibu Menyusui Neni Nuraeni Berjalan tanpa Intervensi

Baca juga: Viral Siswa SMPN 19 Tangsel Jadi Korban Bullying:Dipukul Kursi Besi hingga Lumpuh

Ia menambahkan, secara prinsip penggunaan dana sitaan sudah mendapat lampu hijau, namun pelaksanaannya menunggu kajian mendalam agar tidak menimbulkan persoalan hukum di kemudian hari.

Pemerintah juga tengah menyiapkan langkah diplomatik. Purbaya menyebut ada rencana membentuk tim khusus yang akan dikirim ke Tiongkok untuk membahas skema pembayaran utang KCIC.

“Mungkin Indonesia akan kirim tim ke Cina lagi untuk mendiskusikan seperti apa pembayarannya. Kalau itu saya diajak, biar saya tahu diskusinya seperti apa,” ujar Purbaya.

Langkah ini menandai keseriusan pemerintah dalam mencari jalan terbaik agar proyek kereta cepat tetap berlanjut tanpa membebani anggaran negara.

Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya terhadap proyek nasional ini. Dalam sambutannya saat peresmian Stasiun Tanah Abang Baru, Selasa (4/11/2025), Prabowo menegaskan bahwa Whoosh merupakan proyek negara dan tidak akan dilepaskan tanggung jawabnya.

“Saya tanggung jawab Whoosh itu semuanya. Indonesia negara hebat, sudah saya hitung-hitung, tidak ada masalah. PT KAI tidak usah khawatir,” tegasnya.

Prabowo juga menilai proyek transportasi publik seperti Whoosh tak bisa dilihat semata dari sisi keuntungan.

“Semua transportasi publik di dunia tidak dihitung dari untung-ruginya, tapi dari manfaatnya untuk rakyat,” ujarnya.

Menurutnya, Whoosh adalah bentuk pelayanan publik modern yang membuktikan bahwa negara hadir menyediakan sarana transportasi layak dan berkelas dunia.

Kini, dengan dukungan dari Menkeu dan kementerian terkait, pemerintah tengah memfinalisasi arah baru pembiayaan proyek tersebut. Fokus utamanya tetap pada transparansi, stabilitas fiskal, dan keberlanjutan pembangunan nasional.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com

Baca berita Tribunbekasi lainnya di TribunBekasi.com dan di Google News  

 

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved