Berita Bekasi

Pemkot Bekasi Masih Tunggu Kepastian Kucuran Dana Bantuan Anak Yatim Piatu Korban Covid-19

sebanyak 946 anak yatim piatu di Kota Bekasi nantinya akan mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Dedy
Warta Kota/Rangga Baskoro
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan pihaknya masih menunggu kepastian dari pemerintah pusat terkait anggaran yang akan dikucurkan untuk anak-anak yang kehilangan orang tua karena Covid-19. (FOTO ILUSTRASI) 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI SELATAN --- Pemkot Bekasi merampungkan pendataan anak-anak yang orang tuanya meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.

Tercatat sebanyak 946 anak yatim piatu di Kota Bekasi tersebut, nantinya akan mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan pihaknya masih menunggu kepastian dari pemerintah pusat terkait anggaran yang akan dikucurkan untuk anak-anak yang kehilangan orang tua karena Covid-19.

"Kami olah dulu ya datanya biar enggak double. Nanti dari mana nih bantuannya. Kalau misalnya dari Kemensos kan sumbernya APBN. Kalau dari kita pakai APBD, nanti double datanya. Kecuali kalau kami dapat CSR," ungkap Rahmat saat dikonfirmasi, Kamis (26/8/2021).

Baca juga: Puskesmas Nyatakan Vaksin Pfizer Aman untuk Masyarakat, Terpenting Lakukan Ini Sebelum Suntik

Baca juga: CATAT, Kelurahan Jatibening Baru Bekasi Gelar Vaksinasi Massal di 5 Tempat Jumat Ini Hingga Sabtu

Baca juga: Segera Daftar Kartu Prakerja Gelombang 19, Klik www.prakerja.go.id Berikut Syarat Pendaftarannya

Sementara itu, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kota Bekasi, Epih Hanafi menjelaskan dirinya juga belum mengetahui secara pasti anggaran pihak mana yang akan dikeluarkan untuk bantuan anak yatim, piatu beserta yatim piatu tersebut.

"Yang pasti kita ini kan memenuhi permintaan kemensos, ini akan dibantukan sesuai dengan kebutuhuhanya. Tinggal mungkin nanti kemensos seperti apa kebijakanya, karena bicara disuratmya seperti itu," tutur Epih.

Epih menekankan bahwa bantuan tak akan bersumber dari APBD di tahun 2021 maupun 2022 lantaran telah masuk perencanaan di tahun sebelumnya.

"Untuk kita ya mungkin kita coba masukkan di (rencana anggaran) 2022, mungkin Insya Allah, kita masukan dalam kebijakan jangka menengah dan panjang. Karena kita di tahun 2022 sudah masuk anggaranya jadi ngga bisa masuk rencana anggaran tahun ini," katanya. 

Baca juga: Cerita Korban Kebakaran di Pondok Gede, Tak Jadi Makan Malam, Tabungan 2 Juta Juga Ludes Dilumat Api

Baca juga: Kebakaran Hebat di Pondok Gede, Pemilik Lemas Saat Dihubungi Anaknya Ada 6 Kontrakan Dilalap Api

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved