Berita Bekasi

Pemkot Bekasi Prioritaskan Pembelajaran Tatap Muka Bagi Siswa Jenjang Akhir, Ini Alasannya

Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, pihaknya masih melakukan persiapan membuka pembelajaran tatap muka.

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Dedy
warta kota/yolanda putri dewanti
Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan persiapan dalam rangka membuka pembelajaran tatap muka. (FOTO ILUSTRASI) 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI --- Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi dalam waktu dekat bakal kembali menggelar pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) berbasis Adaptasi Tatanan Hidup Baru Satuan Pendidikan (ATHB-SP).

Hal itu menyusul menurunnya kasus Covid-19 dan penurunan PPKM Level 3 yang berlaku hingga 30 Agustus 2021 mendatang.

Terdapat pelonggaran sejumlah aktivitas seperti membuka mal dan tempat ibadah untuk kegiatan berjemaah.

Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan persiapan dalam rangka membuka pembelajaran tatap muka.

Baca juga: 60 Kilometer Ruas Jalan di Kabupaten Bekasi Rusak, Pemkab Bekasi Kewalahan Lakukan Perbaikan

Baca juga: Siapkan Dana Rp 23,7 Miliar, Pemkab Bekasi Bangun Jamban di 10 Ribu Rumah Warga September Tahun Ini

Baca juga: Sudah Suntik 2 Kali Tapi Belum Punya Sertifikat Vaksin, Download Saja PeduliLindungi, Begini Caranya

"Kita lagi persiapkan mudah-mudahan hari Senin kalau kita lihat orang tua siap, puskesmas siap, pak lurah siap dalam rangka mereka memonitor," kata Tri saat dikonfirmasi, Jumat (27/8).

Dalam pelaksanaannya, siswa juga harus memperoleh izin dari orang tua untuk mengikuti PTMT.

Orangtua juga harus memastikan kesiapan seperti misalnya, antar-jemput siswa, menyiapkan bekal makanan setiap hari dan memastikan protokol kesehatan di mana pun berada.

"Itu bukan hanya unsur pemerintah tapi paling utama keluarga, lebih tertib standar operasional yang sudah disepakati," jelas dia.

Baca juga: Aksi Begal di Flyover Kampung Baru Jadi PR Polsek Cikarang Utara, Kanit Reskrim: Masih Diselidiki

"Misal mereka harus diantar, tidak boleh jajan bawa makan sendiri, pulang dijemput dan paling penting mempertahankan anak-anak kemudian tidak keluar rumah di luar jam sekolah," tegasnya.

Untuk tahap awal, pihaknya kemungkinan akan memprioritaskan pembelajaran tatap muka bagi siswa jenjang akhir.

Pasalnya, mereka harus benar-benar mendapatkan bekal yang cukup untuk menghadapi ujian kelulusan untuk meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

"Kita lebih menyiapkan anak-anak yang ingin ujian, karena yang kelas atas ini menyiapkan untuk mereka ke jenjang mengejar ujian, bertahaplah," ucapnya.

Dia mencontohkan, untuk jenjang SD misalnya, tiap sekolah nantinya akan membuka pembelajaran tatap muka terlebih dahulu untuk siswa kelas 4, 5 dan enam.

"Kelas 1,2,3 mungkin mereka akan relatif sekolah di rumah, demikian SMP lebih optimal kita siapkan kelas tiganya, tapi kalau kelasnya mencukupi baru kelas duanya, kalau masih mencukupi juga baru kelas satunya," ucapnya. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved