Vaksinasi Covid19
Sentra Vaksin Mulai Masif di Karawang, Cellica Optimistis Akhir Tahun Seluruh Warga Sudah Tervaksin
Keyakinan pencapaian target ini muncul seiring masifnya sentra vaksin yang digelar di beberapa wilayah Karawang.
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG --- Pemerintah Kabupaten Karawang menargetkan seluruh warga Kabupaten Karawang tervaksinasi pada akhir tahun 2021 mendatang.
Saat ini capaian vaksinasi baru mencapai 38 persen.
"Dosis satu kami baru 38,8 persen. Insyaallah capaian vaksin kami di akhir September bisa 51 persen," kata Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana Cellica Nurrachadiana saat meresmikan Mal Pelayanan Publik, Selasa (14/9/2021).
Cellica mengatakan dirinya optimistis jika capaian vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Karawang mencapai target 100 persen hingga akhir tahun mendatang.
Baca juga: KABAR GEMBIRA, Penanganan Covid-19 Maksimal Karawang Masuk Zona Kuning Berlakukan PPKM Level 2
Keyakinan pencapaian target ini muncul seiring masifnya sentra vaksin yang digelar di beberapa wilayah Karawang.
Apalagi, Pemerintah Kota Kabupaten Karawang diberikan kepercayaan kepada BKKBN dan Kementerian Kesehatan untuk kembali melaksanakan vaksinasi keluarga.
Adapun, kata Cellica, dalam per minggu ditargetkan 100 ribu dosis vaksin diberikan ke warga.
"Kami di percaya oleh pak Menkes untuk melaksanakan vaksin keluarga jadi perminggu kita bisa habiskan 100 ribu vaksin bagi seluruh keluarga yang ada di Kabupaten Karawang," katanya.
Dengan adanya program vaksin keluarga itu, Cellica optimis jika capaian vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Karawang hingga akhirnya Desember 2021 mendatang bisa mencapai 100 persen, atau seluruh warga Kabupaten Karawang telah mendapatkan vaksin.
"Kita yakin di Akhir Desember vaksin dosis I dan II mencapai angka 100 persen. Insyaallah Amin," ucapnya.
Keluar Zona Merah
Cellica mengatakan saat ini Kabupaten Karawang berhasil melewati masa-masa krisis saat memasuki zona merah, namun berkat upaya dan kerjasama semua pihak kini Karawang telah memasuki zona dengan resiko rendah.
"Alhamdulillah Karawang telah bangkit dari zona merah. Dengan pembatasan tertentu, atas izin allah dan kerja keras kita Kabupaten Karawang berada di level II dengan resiko rendah," kata Cellica.
Dalam kesempatan tersebut, Cellica mengatakan 1,5 tahun sudah Karawang ikut terdampak pandemi Covid-19.
Meski sempat masuk dalam ketegori zona merah, semangat semua pihak dan kerjasama yang baik seluruh instansi, kini Karawang telah dapat melalui itu semua.
"Kami pemerintah daerah akan terus menekan laju penyebaran Covid-19, kami ingatkan selalu melindungi dan peran aktif secara bersama untuk memerangi pandemi Covid-19," katanya.
Walaupun angka kasus Covid-19 di Kabupaten Karawang terus membaik, Cellica meminta kepada seluruh masyarakat Karawang untuk tidak langsung mawas diri ataupun beruforia atas kondisi ini.
"Walaupun begitu kita tidak boleh takabur, kita harus mawas diri dan waspada akan kejadian besok, lusa hingga pandemi ini berakhir," ujarnya.
Program vaksinasi keluarga
Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana menyatakan program vaksinasi keluarga dapat mempercepat pencapaian herd immunity di wilayah tersebut.
Bahkan adanya program vaksinasi keluarga yang digelar di Praktek Bidan Mandiri (PBM) termasuk juga bidan desa yang dipunyai Puskesmas ini membuat capaian warga yang divaksin melonjak tajam.
"Sangat signifikan, dari 29 Januari sampai 8 Agustus Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang tabungan vaksinnya hanya 11,49 persen atau sekitar 327 ribu orang, sekarang ini 600 ribuan naiknya 17 persen sekian," katanya, di Pemda Karawang, pada Senin (6/9/2021).
Teh Celli sapaannya menjelaskan data terakhir capaian vaksinasi di Karawang mencapai 33,69 persen atau 645.986 warga disuntik vaksin dosis pertama dari target 1.917.354.
"Untuk dosis kedua yang telah menerima vaksin memang masih kecil 14,27 persen atau 273.661 warga dari target 1.917.354," ungkap dia.
Meski demikian, Teh Celli optimisi capaian vaksinasi di wilayahnya akan mencapai 70 persen hingga akhir tahun 2021 ini.
Sebab, adanya program vaksinasi keluarga ini dalam setiap minggunya menambah 5 persen capaian vaksinasi. Bahkan waktu awal digelarnya program vaksinasi keluarga secara masif dapat menambah 200 ribu warga yang divaksin.
"Jadi bayangin saja waktu enam bulan ketika itu hanya 327 ribu orang, tapi adanya program vaksinasi keluarga ini dalam waktu lima hari itu hampir 200 ribu orang, berarti 65 persen bisa kita kerjakan dari yang kemarin dilakukan enam bulan," ungkap dia.
Hal itu, kata Teh Celli, yang menjadikan program vaksinasi keluarga dilanjutkan. Walaupun memang terkendala dengan distribusi vaksin dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang terbatas.
"Tapi karena keterbatasan distribusi vaksin, karena kita tahu vaksin itu dibagi-bagi ke daerah lain. Maja kita usahakan maksimal tiap lima hari naik 5 persen warga yang divaksin," ungkap dia.