Berita Nasional
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Tumbuh Berkat Penerapan PPKM yang Mampu Mengendalikan Varian Delta
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan penerapan PPKM berdampak besar pada pengendalian virus varian Delta, yang berakibat ekonomi pulih.
TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA - Kementerian Keuangan menyatakan, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dapat menjaga dan mengendalikan varian delta virus Covid-19 di seluruh Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, PPKM telah memberikan dampak positif hingga ekonomi diproyeksi bisa tumbuh lima persen di kuartal III 2021.
Baca juga: VIRAL Mahasiswa Karawang Curhat Soal Asrama Milik Pemkab Karawang di Tangerang, Begini Kondisinya
"Kalau kita lihat kuartal ketiga, pertumbuhan kita proyeksinya meningkat menjadi empat hingga lima persen," ujarnya saat konferensi pers APBN Kita, Kamis (23/9/2021).
Sri Mulyani menjelaskan, indikator-indikator, baik di sisi konsumsi maupun produksi menggambarkan resiliensi atau cukup bertahannya ekonomi Indonesia dari hantaman varian delta.
"Meskipun kemarin kita dihadapkan pada hantaman delta varian yang berat, ini memberikan optimisme kepada kita. Pertumbuhan ekonomi akan bisa meningkat lebih baik lagi di kuartal 4," katanya.
Namun, tentu syaratnya dengan asumsi varian baru maupun terjadinya cluster akibat aktivitas di pendidikan maupun ekonomi masih bisa terkendali dengan baik.
Baca juga: Pemkab Bekasi Gencarkan Vaksinasi Door to Door Cari Kaum Difabel, Lansia dan Warga Belum Divaksin
"Sehingga dengan aktivitas itu, tidak harus diinjak rem lagi karena kita dihadapkan pada kenaikan jumlah kasus Covid-19,” ujarnya.
“Selain itu, yang kita khawatirkan adalah banyak masuk ke rumah sakit dan menimbulkan ancaman kematian," imbuhnya.
Sri Mulyani pun berharap indeks keyakinan konsumen atau consumer confidence index bisa kembali naik.
"Kita harap momentum untuk consumer confidence index ini akan segera terpulihkan dengan status PPKM yang mulai membaik," ujarnya.
Sri Mulyani menjelaskan, indeks keyakinan konsumen Indonesia memang mengalami pelemahan cukup dalam akibat terjadinya PPKM level 4 pada Juli lalu.
Baca juga: Pluang Tawarkan Investasi di Sektor Teknologi Mulai dari Rp 300 Ribu
Saat itu, indeks keyakinan konsumen merosot tajam dari level 107 menuju 80,2, hingga masih dalam angka rendah di 77,3 pada Agustus 2021.
Sementara di sisi produksi, Sri Mulyani melihat adanya kenaikan indeks manufaktur Indonesia menuju ke arah positif lagi.
"Purchasing manager indeks manufaktur itu sekarang di 43,7 dan ini masih dalam zona kontraksi,” katanya.
“Namun, berbagai suporting indikator menggambarkan bahwa kegiatan manufaktur sebetulnya masih cukup kuat," lanjutnya.
Baca juga: Bank Indonesia Catat Uang yang Beredar Agustus 2021 Sebanyak Rp7.198 Triliun