Berita Daerah

Polda Metro Jaya Pelajari Dugaan Kasus Penipuan PNS yang Seret Anak Nia Daniaty

Polisi tengah mempelajari laporan dugaan penipuan yang menyeret anak penyanyi lawas Nia Daniaty, Olivia Nathania.

Penulis: Desy Selviany | Editor: Valentino Verry
Warta Kota/Budi Malau
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyatakan pihaknya tengah mendalami kasus dugaan penipuan Oivia Nathania. 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA - Polisi tengah mempelajari laporan yang menyeret anak penyanyi lawas Nia Daniaty, Olivia Nathania.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan bahwa pihaknya tengah menyiapkan surat penyelidikan.

Baca juga: Patung Jakob Oetama dan PK Ojong Hadir di BBJ, Menjadi Kompas Bagi Generasi Muda KG

"Laporan sudah diterima masih dipelajari, kami akan siapkan surat penyelidikannya," ujar Yusri dihubungi Senin (27/9/2021).

Di awal pemeriksaan polisi akan mengambil keterangan pelapor.

Polisi juga akan meminta barang bukti kepada pelapor dan saksi atas kasus penipuan lowongan Pegawai Negeri Sipil (PNS) ini.

Sebelumnya diketahui anak penyanyi lawas Nia Daniaty, Olivia Nathania terseret kasus penipuan.

Ia diduga telah menipu 225 orang dengan iming-iming menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Baca juga: Ketua DPRD DKI Sebut Paripurna Interpelasi Formula E Sudah Penuhi Syarat dan Siap Digelar

Sejumlah korban yang mengaku telah ditipu wanita yang kerap dipanggil Oli itu mendatangi Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Pusat, Jumat (24/9/2021).

Seorang kuasa hukum Odie Hodianto mengatakan bahwa ada 225 orang yang ditipu oleh Oli dan suaminya yang merupakan taruna Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (POLTEKIP), Rafly N Tilaar atau Raf.

"Ini ada 225 orang ditipu dengan jumlah kerugian ditaksir mencapai Rp9,7 Miliar lebih," ujar Odie kepada awak media.

Kata Odie, Oli dan Raf menawarkan posisi jabatan PNS dengan harga Rp25 juta sampai Rp156 juta.

Baca juga: Polisi Kerahkan Raisa untuk Mengurai Massa Mahasiswa yang Gelar Demo di KPK

Uang tersebut ditransfer langsung secara tunai ke rekening Oli dan Raf.

Namun, sampai uang ditransfer, tak ada satupun korban yang mengisi posisi PNS yang dijanjikan.

Odie mengatakan bahwa kliennya sudah mencoba menghubungi Oli dan Raf atas posisi PNS yang dijanjikan.

Mereka mendatangi kantor Raf di Ditjen Pemasyarakatan pekan lalu.

Halaman
12
Sumber: Wartakota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved