Berita Bekasi

Polsek Jatiasih Bantu Pemkot Bekasi Mencapai Herd Immunity dengan Membuka 12 Gerai Vaksin

Polsek Jatiasih membantu Pemkot Bekasi dalam program vaksinasi Covid-19, salah satunya dengan membuka gerai vaksinasi.

Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Valentino Verry
Wartakotalive.com/Rizki Amana
Ilustrasi vaksin Covid-19 - Polsek Jatiasih menggelar program vaksinasi Covid-19 untuk membantu Pemkot Beksi mencapai herd immunity. 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI - Polsek Jatiasih tak tinggal diam atas pandemi virus corona yang belum usai ini. Mereka pun turut berperan serta aktif membantu Pemkot Bekasi.

Salah satu cara yang dilakukan jajaran Polsek Jatiasih adalah membuka gerai vaksin bagi masyarakat.

Kapolsek Jatiasih, Kompol Abriansyah Harahap, mengatakan pihaknya membantu Pemkot Bekasi mencapai herd immunity.

Baca juga: Anies Membujuk Lansia untuk Ikuti Vaksinasi Covid-19 Guna Menekan Angka Kematian

Maka, 12 gerai vaksin pun digelar selama sepekan ini. Program ini merupakan vaksin Merdeka Aglomerasi II Polsek Jatiasih sebagai bentuk dukungan Polri terhadap terciptanya herd immunity.

"Rangkaian kegiatan di 12 Gerai Vaksin Merdeka Aglomerasi II Polsek Jatiasih di Wilayah Hukum Polsek Jatiasih Kota Bekasi untuk meningkatkan herd immunity. Kegiatan vaksinasi merupakan bentuk kepedulian Polri kepada masyarakat yang terdampak covid-19," kata Abriansyah, Jumat (1/10/2021).

Diungkapkan Abriansyah, jika kegiatan vaksinasi di wilayahnya ini akan berakhir pada Jumat (1/10) hari ini.

Untuk itu dirinya mengajak masyarakat untuk yang belum melakukan vaksinasi, bisa langsung mendatangi gerai-gerai vaksin yang telah tersedia.

Pihaknya juga menyampaikan apresiasinya terhadap para tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat yang turut memberikan imbauan kepada warga agar dapat mengikuti kegiatan vaksinasi.

Baca juga: Junaedi Ingatkan Pengembangan Pariwisata di Kepulauan Seribu Harus Sesuai Tata Ruang

"Terima kasih kepada RT/RW dan para ulama atas informasi dan mengarahkan warganya untuk vaksin. Kami ucapkan banyak terima kasih. Semoga menjadi catatan amal ibadah," katanya.

Selain itu, ia juga meminta kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan meski telah menjalani vaksinasi.

Sebab protokol kesehatan merupakan hal penting yang memang harus dijalankan selama pandemi Covid-19.

"Tentu kami himbau agar masyarakat jangan sampai kendor terkait protokol kesehatan. Meski saat ini kasus mulai turun jangan jumawa dulu, tetap prokes harus dijalankan dengan ketat, jangan sampai kasus yang rendah ini kembali naik," ucapnya.

Berikut daftar, 12 gerai vaksin yang tersedia di wilayah hukum Polsek Jatiasih di antaranya:

Baca juga: Babe Cabita Khawatir Kesehatan, Jalani Diet setelah Mengidap Diabetes dan Kolesterol Tinggi

1. Gerai vaksin 261 Show Room Honda Jl. Wibawa Mukti 2 Rt. 08/08 Kel. Jatiasih Kec. Jatiasih Kota Bekasi

2. Gerai vaksin 262 di PT. Dakota Jl. Wibawa Mukti 2 Rt. 01/10 Kel. Jatiasih Kec. Jatiasih Kota Bekasi

3. Gerai vaksin 263 di Balai RW 07 Perum AL Kel. Jatirasa Kec. Jatiasih Kota Bekasi

4. Gerai vaksin 264 di Ruko Eka Santi RT 02/04 Kel. Jatirasa Kec. Jatiasih Kota Bekasi

5. Gerai vaksin 265 di Jl. Siliwangi Rt. 05/03 Kel. Jatiluhur Kec. Jatiasih Kota Bekasi

6. Gerai vaksin 266 di Kel. Jatiluhur Kec. Jatiasih Kota Bekasi

7. Gerai vaksin 267 di Kp. Rawa Bogo Rt. 02/01 Kel. Jatimekar Kec. Jatiasih Kota Bekasi

8. Gerai vaksin 268 di Perum Graha Indah Pos RW 013 RT Kel. Jatimekar Kec. Jatiasih Kota Bekasi

9. Gerai vaksin 269 di Kel. Jatisari Kec. Jatiasih Kota Bekasi

10. Gerai vaksin 270 di Kantor Sekretariat RW 10 Perum Danamon Kel. Jatisari Kec. Jatiasih Kota Bekasi

11. Gerai vaksin 271 di Kel. Jatikramat Kec. Jatiasih Kota Bekasi

12. Gerai vaksin 272 di  Polsubsektor Jatikramat Rt.02/01 Kel. Jatikramat Kec. Jatiasih Kota Bekasi.

Baca juga: Anies Gandeng Asuransi Swasta untuk Ciptakan Keluarga Bahagia dan Berketahanan

Sementara itu, Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan berencana memperluas penggunaan aplikasi PeduliLindungi di beberapa tempat, yang sering dikunjungi masyarakat.

Upaya itu dilakukan dampak sepinya gerai-gerai vaksinasi Covid-19 yang digelar perangkat RT/RW, desa, kelurahan, maupun kecamatan, lantaran telah banyak masyarakat yang divaksin Covid-19.

"Kalau kemarin kita buka gerai vaksin, semua datang, ramai. Sekarang buka untuk 200 dosis, yang (hanya) datang 60 orang," ucap Dani Ramdan saat ditemui di kawasan Cikarang, Rabu (29/9/2021).

Petugas gabungan kini menghadapi kesulitan untuk mencari masyarakat yang belum divaksinasi lantaran banyak dari mereka yang memang tak berniat untuk divaksin.

Sedangkan masyarakat lainnya terkendala mendatangi gerai-gerai vaksin pada pagi hingga siang hari lantaran kesibukannya melakukan aktivitas pekerjaan.

"Problem utamanya memang ada masyarakat yang tidak mau divaksin, jadi dia lari. Disamping itu ada yang bisanya malam hari karena sibuk kerja," ungkapnya.

Oleh sebab itu, memperluas cakupan aplikasi PeduliLindungi jadi salah satu upaya untuk meningkatkan persentase masyarakat yang telah divaksin Covid-19.

Baca juga: Senang Manggung di Acara Sosialita, Ira Khayz: Jadi Tambah Relasi dan Banyak Belajar Soal Berlian

Seperti yang akan diterapkan di lingkungan kantor Pemerintah Kabupaten Bekasi sesuai surat edaran (SE) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Nomor 21 Tahun 2021.

Pabrik, perkantoran di kawasan industri hingga minimarket bakal diterapkan kewajiban untuk memindai barcode aplikasi PeduliLindungi sehingga kesadaran masyarakat untuk divaksin meningkat.

"Kemudian kami sudah kirim surat ke perusahaan-perusahaan, harus pakai aplikasi PeduliLindungi, jadi karyawan harus masuk dicek dulu."

"Nanti kalau ada yang belum, lapor ke kami. Kami juga nanti akan berkeliling, kalau ketahuan belum divaksin, kita tarik ke gerai."

"Mini market juga demikian, karena mau belanja pun (nanti) harus sudah divaksin," kata Dani.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainiarti menambahkan beberapa tempat juga menjadi perhatian pihaknya sebagai target lokasi vaksinasi.

Baca juga: Gelombang Ketiga Covid-19 Diprediksi Muncul Desember 2021, Ini Cara Antisipasi Menurut Pakar Virus

"Kalau kita mau upayakan beberapa cara ya, bikin gerai di RT/RW, ke pasar-pasar, ke praktik mandiri dokter, bidan, klinik juga diminta,"

"Sekolah juga dikejar terus, lokalisasi juga kita kerjakan, terus pelaksanaan sore dan malam hari juga dikerjakan."

"Besok mungkin door to door sebagian juga berjalan," ungkap Enny.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, sebanyak 57 persen masyarakat telah divaksinasi Covid-19 dari total target sebanyak 2,4 juta jiwa.

Angka tersebut setara dengan lebih dari 1,4 juta penduduk.

Gandeng Kemenag Sasar Siswa Ponpes dan Madrasah

Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat terus mempercepat vaksinasi pelajar.

Hingga saat capaian vaksinasi pelajar di wilayah Karawang sebesar 85 persen.

Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana mengatakan pihaknya akan terus memastikan 10 persen pelajar divaksin hingga akhir Oktober 2021.

"Jangka pendeknya ya ini sekolah, memastikan 100 persen sudah divaksin sekarang sudah 85 persen," ujar Cellica, pada Selasa (28/9/2021).

Cellica melanjutkan, akan mulai menyasar pelajar di Pondok Pesantren, Madrasah Aliyah, Madrasah Tsanawiyah dan Ibtidaiyah.

Pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) Karawang untuk mendatanya.

"Kita sudah bicara ke Kemenag mau nyisir pondok pesanteren, MTS, MA, MI. Agar semua pelajar sudah divaksin," imbuh dia.

Untuk ketersediaan vaksin, Teh Celli memastikan stoknya aman.

Sehingga target 100 pelajar maupun keseluruhan masyarakat tervaksin hingga Desember 2021 dapat tercapai.

"Jadi Insyaallah stok vaksin aman, Pemprov Jabar dan Pemerintah Pusat terus support upaya percepatan vaksinasi di Karawang ini," terang dia.

Dia menambahkan capaian vaksinasi di Karawang sudah mencapai 48 persen dari target 1,9 juta warga lebih.

Akhir September 2021 ini ditargetkan 50 persen warga divaksin dan 100 persen warga divaksin hingga akhir 2021.

"Aku pikir sudah cukup relatif baik ya, tapi kita harus tetap kencengin. Apalagi Desember ini masyarakat pada mau berlibur kan ya tanpa sepengathuan kita. Jadi vaksin ini harus digencarkan," tandasnya..

Perketat syarat PTMT

Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat memperketat syarat dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Perketatan syarat PTM terbatas itu menyusul banyak muncul klaster sekolahan. Apalagi diketahui wilayah Jawa Barat menjadi klaster sekolah dibandingkan DKI Jakarta.

Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana sebut syarat pengetatan itu dengan mewajibkan siswa dan guru dilakukan swab antigen setiap minggunya. Selain syarat siswa dam guru telah divaksin.

Hal itu dilakukan guna mencegah terjadinya klaster sekolah di wilayah Karawang.

"Untuk kebaikan bersama syarat tambahan kami melakukan PTM adalah selain anak-anak dan guru kita sudah divaksin adalah setiap minggu kami akan melakukan testing," kata Celli, pada Jumat (24/9/2021).

Testing berupa rapid antigen dilakukan keseluruh siswa dan guru yang melaksakan PTM terbatas, kecuali siswa SD.

Bahkan, kata Teh Celli, tak hanya siswa dan gurunya. Keluarga dari siswa dan guru itu juga akan secara rutin dilakukan rapid antigen.

"Kepada para siswa dan guru-guru sebagai syarat memastikan vaksin sudah, dilakukan juga diseluruh anggota keluarganya untuk dirapid antigen," ungkap dia.

Bupati dua periode itu juga meminta sekolah tak mempermasalahkan siswa yang mengikuti PTM terbatas karena tak diberi izin orangtuanya.

Dia memastikan siswa yang tak mengikuti PTM terbatas di sekolah tidak akan mempengaruhi nilai.

Pihak sekolah juga akan tetap menggelar pelajaran secara daring atau virtual bagi siswa yang tak ikut PTM terbatas.

"Bila ada orangtua yang belum setuju dengan kebijakan PTM, maka sangat diperbolehkan untuk menunda PTM dan tidak mempengaruhi nilai karena pihak sekolah tetap akan memberikan pelajaran secara daring atau virtual," ungkapnya.

Teh Celli meminta agar pihak sekolah dan guru selalu patuh protokol kesehatan secara ketat.

Diminta untuk terus disiplin protokol kesehatan 5M, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.

"Semoga saja tidak terjadi atau muncul klaster sekolah di Karawang ini. Maka itu semua prokes itu harus sangat diperhatikan," paparnya.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved