Berita Daerah
Ade Yasin Minta ASN dan Kepala Desa yang Jadi Korban Pemerasan Wartawan Gadungan Berani Lapor Polisi
Bupati Bogor Ade Yasin prihatin pada perbuatan wartawan gadungan yang suka memeras kepala desa dan ASN.
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Valentino Verry
TRIBUNBEKASI.COM, BOGOR - Kasus pemerasan terhadap warga oleh oknum wartawan gadungan di Cileungsi, berhasil diungkap oleh Polres Bogor pada Minggu (3/10/2021).
Dalam pengungkapan kasus pemerasan ini, jajaran Polres Bogor berhasil menangkap oknum wartawan gadungan JS dan JN.
Baca juga: Bukit Teletubbies Jadi Objek Wisata Menarik Peserta PON XX Papua di saat Senggang
Sedangkan 3 tersangka lainnya masih dalam daftar pencarian orang (DPO) atau buronan yaitu FS, FBS, FS.
"Semua pelaku ini warga Bekasi. Sementara sasaran korbannya ialah ASN seperti Lurah, Camat, Kepala Dinas, pegawai BUMN dan beberapa profesi lainnya," kata Kapolres Bogor AKBP Harun, Minggu (3/10/2021).
Dalam melakukan aksinya, para tersangka mencari-cari kesalahan korban. Lalu mereka mengancam memberitakan di medianya jika tidak diberi uang.
"Ada juga Kepala Desa yang didatangi, menanyakan terkait dengan dana dan ditakut-takuti kemudian diperas," ujarnya.
Harun meminta ASN, Lurah, Camat, Kadis yang diancam oleh oknum wartawan dengan modus pemerasan agar segera melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek yang terdekat.
Baca juga: Ariza dan Sandiaga Nonton Bareng Film James Bond No Time To 007 Die
"Laporan jika ada tindak pemerasan. Kami akan proses," tuturnya.
Bupati Bogor Ade Yasin menyampaikan terima kasih kepada Kapolres Bogor yang sudah melakukan penindakan hukum terhadap tindak pidana pemerasan.
"Apresiasi untuk Kapolres dan Kapolsek atas pengungkapannya, kasus pemerasan oleh wartawan ini," ujar Ade.
Dia menghimbau para ASN dan siapapun yang jadi korban pemerasan untuk melapor.
"Jangan takut untuk melapor karena pasti akan di proses oleh pihak kepolisan Polres Bogor," tutur Ade.
Meski pernah gagal mengikuti Tes SKD CPNS Kota Depok di tahun 2019, namun tak mematahkan semangat Septiani (29) untuk kembali ikut Tes SKD CPNS Kota Depok di tahun 2021.
Baca juga: Ramalan Shio Kerbau 3 Oktober 2021, Jika Ingin Sukses Butuh Ketegasan di Masa Pandemi Virus Corona
"Ini kedua kali saya ikutan tes CPNS, sebelumnya saya ikutan tapi gagal di 2019," ucapnya kepada Wartakotalive.com, di hari kedua pelaksanaan Tes SKD CPNS Kota Depok di tahun 2021, Minggu (3/10).
Perempuan lulusan Diploma III Radiologi Poltekkes Kemenkes Jakarta II di Hang Jebat, Jakarta, pada 2012 ini mengaku tertarik kembali ikutan tes CPNS ini karena keinginan orang tua agar anaknya bisa menjadi PNS.