Covid19
Gejala Long Covid-19 Syndrome, Penderitanya Gampang Kelelahan, Dokter: Berjalan 10 Meter Sudah Capek
Ketua Tim Dokter Penanganan Covid-19 Kota Bekasi, Anthony Dometrius Tulak mengungkap gejala long Covid-19 syndrome.
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Panji Baskhara
TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI SELATAN - Ketua Tim Dokter Penanganan Covid-19 Kota Bekasi, Anthony Dometrius Tulak minta warga waspadai long Covid-19 syndrome.
Anthony Dometrius Tulak pun membeberkan mulai dari ciri-ciri, penyebab, hingga gejala yang dialami penderita long Covid-19 syndrome.
Lalu sebenarnya apa itu long Covid-19 syndrome menurut Anthony Dometrius Tulak?
Diketahui, gejala long Covid-19 syndrome, muncul saat pasien sembuh dari Covid-19.
Baca juga: Tidak Menular, Berikut Ciri-ciri Penderita Long Covid-19 Syndrome Menurut Dokter Penanganan Covid-19
Baca juga: Apa Itu Long Covid-19 Syndrome? Berikut Penjelasan Ketua Tim Dokter Penanganan Covid-19 Kota Bekasi
Baca juga: Waspada Gejala Long Covid-19 Syndrome, Tak Menular Tapi Berbahaya
Kata Anthony Dometrius Tulak, perkembangan kasus Covid-19 di Kota Bekasi cenderung sudah cukup baik.
Maka itu artinya, tidak ada kenaikan kasus Covid-19 di Kota Bekasi.
Menurutnya, justru terjadi saat ini Kota Bekasi mengalami penurunan kasus Covid-19.
Bahkan beberapa pasien Covid-19 yang terpapar pun gejalanya tidak berat, seperti tahun-tahun sebelumnya.
Hanya saja, ia meminta agar warga mewaspadai long Covid-19 syndrome.
Sebab banyak masyarakat yang sempat terpapar Covid-19 kini mengalami long Covid-19.
Meski tak menular, namun sangat berbahaya khususnya bagi penderita komorbid.
"Sekarang yang bermasalah itu namanya long Covid-19 syndrome. Jadi long Covid-19 itu penderita pasca Covid-19 yang mempunyai gejala sesudah 4 minggu sampai 12 minggu,"
"Bahkan ada yang sampai enam bulan masih tetap mempunyai gejala seperti Covid-19, tetapi sudah sembuh," kata Anthony Dometrius Tulak, Senin (4/10/2021).
Menurutnya gejala long Covid-19 syndrome biasanya mengalami lelah, lesu, sesak nafas, susah tidur, berdebar-debar, sakit sendi.
Gejala ini biasa terjadi kepada pasien penderita long Covid-19 syndrome.
Hanya saja, virus Covid-19 yang ada tidak lagi menularkan.
"Berjalan 10 meter sudah capek, itu adalah gejala long Covid-19. Banyak itu dijumpai masyarakat."
"Virus ini pun sebenarnya juga sudah tidak menularkan ke orang lain, tapi mereka masih memiliki gejala," katanya.
Diungkapkan Anthony, bagi penderita long Covid-19 disarankan untuk melakukan pemeriksaan ke rumah sakit.
Proses Penanganan pasien long Covid-19 pun juga sangat berbeda-berbeda tergantung kondisi pasien tersebut.
"Kebanyakan yang long Covid itu yang punya komorbid, waktu dia sakit ada komorbid, dia sembuh masih ada bangkai virus di parunya," ujarnya.
Meski tak menular, Anthony menyebut gejala long Covid-19 sangat berbahaya bagi penderita komorbid.
Sebab long Covid-19 syndrome itu menyerang lebih dari enam sampai sembilan organ tubuh.
Sehingga membuat beberapa organ tubuh mengalami penurunan produktifitasnya.
"Bahayanya dia tidak nyaman, produktifitasnya menurun, kalau dia tenaga kerja. Duduk di meja saja capek, karena terjadi gangguan di dalam mitokondria, sel otot," ucapnya.
Sementara itu di wilayah lain, kasus Covid-19 Kabupaten Karawang terus melandai.
Hal itu dinyatakan Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karawang.
Setiap harinya, penambahan kasus Covid-19 Kabupaten Karawang hanya satu atau dua saja.
"Alhamdulillah sudah semakin landai. Kasus bertambah kalau tidak satu dua kasus positif baru tiap hari" ujar Kabid Pengendalian Penyakit Dinkes Karawang, Yayuk Sri Rahayu, pada Senin (4/10/2021).
Yayuk menjelaskan saat ini ratio kematian 4,25 persen dan ratio kesembuhan 96 persen.
“Ratio kasus aktif 0,05 persen, BOR 2,56 persen, positive rate 0,4 persen pada minggu ini," jelad dia.
Meski kasus positif Covid-19 di Karawang sudah melandai, kata dia, masyarakat diminta tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan
Tracing dan testing juga terus dilakukan dengan masif oleh Pemkab Karawang.
Jumlah tes swab mingguan pada minggu lalu 5.564 atau 2,35 per 1000 penduduk.
Selain itu, Yayuk juga menambahkan, vaksinasi Covid-19 juga terus gencar dilakukan.
Hal itu dilakukan agar target herd immunity segera tercapai.
“2 Oktober capaian vaksin dosis 1 : 964.882 (50,32 persen) Dosis 2: 600.863 (31,34 persen)," terang dia.
Berdasarkan data terakhir, penambahan kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Karawang sebanyak dua orang.
Sehingga total kasus kumulatif ada sebanyak 43.348.
Sebanyak 11 orang masih dirawat, 11 orang isolasi mandiri.
Total pasien yang sembuh 41.480 dan angka kematian sebanyak 1.846.
Suspek 8.954 orang, probable 87, kontak erat 50.923.
Angka Cakupan Vaksinasi Covid-19 di Wilayah Karawang
Terhitung hingga akhir September 2021, cakupan vaksinasi Covid-19 di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat sudah mencapai 50 persen.
Demikian dikatakan Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Karawang, dr Fitra Hergyana, dalam keterangan resminya pada Sabtu (2/10/2021).
Fitra menjelaskan capaian itu sesuai dari target Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana.
"Target ibu (bupati) ya Pemkab Karawang itu 50 persen hingga akhir September dan 100 persen hingga akhir tahun 2021," katanya.
Sasaran vaksinasi Covid-19 di wilayah Karawang tercatat sebanyak 1.917.354, sekarang ini capaiannya dosis I sudah 50 persen atau 958.677 warga.
Sedangkan dosis II 29,69 persen atau 569.284 warga telah divaksin hingga dosis kedua.
"Jadi kita akan terus gencar melakukan kegiatan vaksinasi di wilayah Karawang akhir tahun 2021 sudah 100 persen tervaksin," jelas dia.
Fitra menerangkan Pemkab Karawang setiap pekannya selalu melakukan kegiatan vaksinasi di sejumlah lokasi fasilitas umum.
Selain itu vaksinasi keluarga juga masih tetap dilakukan di tiap bidan desa maupun pusat kesehatan masyarakat.
Kata Fitra, kegiatan vaksinasi itu tak hanya dilakukan Pemkab Karawang, tapi juga dilakukan oleh Polres, Kodim, instansi pemerintah lain hingga pihak swasta.
"Kalau vaksin tentu dari pemerintah, tapi mereka membantu proses penyelenggaraan vaksinasi. Tentu itu sangat membantu dalam mempercepatan pencapaian target," ungkap dia.
Fitra tetap mengingatkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan 5M, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.
"Walaupun sudah divaksin prokes tetap harus dijalankan masyarakat dalam setiap berkegiatan," tandasnya.
Berikut rincian capaian vaksinasi di wilayah Kabupaten Karawang
Sasaran 1.917.354
Dosis I, 958.677 (50 persen)
Dosis II, 569.284 (29,69 persen)
1. Tenaga Kesehatan (Sasaran 10.584)
- Dosis I, 13.514 (127,68 persen)
- Dosis II, 12.701 (120 persen)
2. Lansia (Sasarab 153.437)
- Dosis I, 57.045 (37,18 persen)
- Dosis II, 34.612 (22,56 persen)
3. Petugas publik (Sasaran 86.493)
- Dosis I, 132.584 (153,38 persen)
- Dosis II, 97.456 (112,75 persen)
4. Masyarakat Umum dan Rentan (Sasaran 1.429.808)
- Dosis I, 695.951 (48,67 persen)
- Dosis II, 377.670 (26,41 persen)
5. Remaja (Sasaran 237.086)
- Dosis I, 20.834 (8,79 persen)
- Dosis II, 14.410 (6,08 persen)
6. Gotong Royong
- Dosis I, 38.749 dan dosis II 32.435
(TribunBekasi.com/JOS/MAZ)