Berita Karawang
Dandim Karawang Pimpin Pelajar yang Suka Tawuran Mengikuti Penataran Kedisiplinan dan Bela Negara
Komandan Kodim 0604 Karawang, Letkol Inf Medi Hariyo Wibowo, turun tangan langsung membina mental pelajar yang hobi tawuran dan meresahkan masyarakat.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Valentino Verry
TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG - Forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kabupaten Karawang, Jawa Barat menggelar apel penataran kedisiplinan, bela negara dan wawasan kebangsaan bagi pelajar SMP, SMA/ SMK se-Kabupaten Karawang, di Markas Kodim 0604 Karawang, Rabu (13/10/2021).
Penataran kedisiplinan dan bela negara itu diikuti oleh ratusan pelajar SMP, SMA/SMK.
Baca juga: Anies Berikan Rasa Aman pada Warga Jakarta Melalui Apel Kesiapsiagaan Hadapi Musim Hujan
Komandan Kodim 0604 Karawang, Letkol Inf Medi Hariyo Wibowo mengatakan penataran kedisiplinan, bela negara dan wawasan kebangsaan dilakukan menyusul terjadi sejumlah aksi tawuran, balap liar dan penyalanggunaan narkoba oleh para pelajar.
"Karena itu hari ini menimbulkan kesimpulan bagi Muspida untuk ada kebijakan yang think of the box untuk melakukan kegiatan ini oleh aparat TNI-Polri, Kejaksaan Negeri, Pemkab Karawang dan unsur lainnya," ucap Medi di Mako Kodim 0604 Karawang.
Baca juga: Imbas Pandemi Gelombang Kedua Banyak Rumah di Lokasi Strategis di Jakarta Dijual, Ini Kata Wagub DKI
Ada ratusan siswa dari 30 sekolah di Karawang yang mengikuti bela negara memiliki catatan khusus dariĀ Guru Bimbingan KonselingĀ (Guru BK) di sekolahnya.
"Yang kami bina di sini adalah follower yang sifatnya ikut-ikutan atau terpengaruh dalam kegiatan tawuran ataupun kenakalan pelajar lainnya," ujarnya.
Medi menjelaskan kegiatan bela negara itu akan dilakukan selama satu pekan.
Selain dilatih kedisiplinan dan baris berbaris, mereka juga diberikan materi tentang wawasan kebangsaan, imbauan larangan penggunaan narkoba, maupun kerohanian dari Muspida, MUI dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
Baca juga: Naik Rp 4.000 per Gram, Harga Emas Batangan Antam Hari Ini Jadi Rp 916.000 per Gram
Dalam sepekan mereka menginap diawasi setiap aktifitasnya, mulai dari bangun pagi. Bagi muslim melaksanakan salat subuh, olahraga pagi, baris berbaris kemudian dilanjutkan dengan pembinaan serta pemberian materi wawasan kebangsaan.
"Jadi bukan hanya tindakan dari fisik saja namun juga diisi dengan wawasan kebangsaan, spritual dan rohani. Tujuannya supaya mereka berubah," imbuhnya.
Medi mengharapkan setelah selesai satu pekan ini, para pelajar itu akan menjadi agen of change atau agen perubahan di sekolahnya.
Baca juga: Sukses Raih Emas dan Perunggu di PON Papua, Peselam Jawa Barat Menanti Panggilan ke Pelatnas
Mereka bisa membawa siswa lain dalam kegiatan positif, dan merubah temannya untuk lebih baik.
"Karena kita tahu mereka itu kan biasa memimpin atau dipimpin tapi melakukan hal negatif. Nah nanti diharapkan setelah ini mereka memimpin atau dipimpin dapat membawa hal negatif dibelokkan ke hal positif," tandasnya.