Mengerikan, 57 Persen Warga Jawa Barat Usia Produktif Dilaporkan Mengkonsumsi Narkoba

Salah satu penyumbang warga di Jawa Barat yang banyak mengkonsumsi narkoba ialah Kabupaten Karawang.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
TribunBekasi.com/Muhammad Azzam
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Barat, Brigjen Pol Dr Benny Gunawan memberikan keterangan usai pemusnahan barang bukti ganja seberat 26 kilogram lebih di Plaza Pemkab Karawang, pada Kamis (14/10/2021). 

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG — Sebanyak 57 persen warga Jawa Barat usia produktif dilaporkan telah mengkonsumsi narkoba.

Demikian diutarakan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Barat, Brigjen Pol Dr Benny Gunawan usai pemusnahan barang bukti ganja seberat 26 kilogram lebih di Plaza Pemkab Karawang, pada Kamis (14/10/2021).

Benny menjelaskan 57 persen warga Jawa Barat usia produktif mengkonsumsi narkoba ini data dari penelitian secara nasional.

Salah satu penyumbang warga yang banyak mengkonsumsi narkoba ialah Kabupaten Karawang.

"Memungkinkan Kabupaten Karawang ini bahwa sebagai Kota Industri sehingga banyak tenaga kerja yang luar biasa di sini. Ini salah satu penyumbang usia produktif tadi," katanya.

Ia melanjutkan berdasarkan data nasional juga 27 persen pelajar atau mahasiswa di Jawa Barat terlibat penyalahgunaan narkoba.

Untuk itu pihaknya harus melakukan edukasi-edukasi supaya mereka paham akan bahaya narkoba. Termasuk di wilayah Kabupaten Karawang ini, kerawanan-kerawanan peredaran dan penyalahgunaan narkoba harus diantisipasi dan diwaspadai.

"Harus diingat bahwa narkoba itu akar dari semua masalah, bagaimanapun karena otaknya yang terkikis dari utuh jadi jarang itu karena faktor adiksi tadi bisa melakukan kriminalitas apapun demi bisa mengkomsumsi itu," terang dia.

Dia menuturkan untuk memutus mata rantai pengedaran narkoba itu butuh upaya menekan demand atau permintaan.

Karena peredaran narkoba itu tergantung permintaan. Maka itu perlu upaya bersama tak hanya BNN, aparat kepolisian, pemerintah, akan tetapi semua unsur elemen masyarakat.

"Mudah-mudahan walaupun suplay deras tapi karena demand atau permintaan kita tekan karena upaya edukasi dan penyuluhan itu sehingga dapat memutus mata rantai peredaran," ucap dia.

Benny menambahkan ada tiga program BNN dalam menekan peredaran narkoba.

Pertama, Hard Power Approach dengan memfokuskan pada aspek penegakan hukum yang tegas dan terukur dalam menangani sindikat narkoba.

Kedua, Soft Power Approach berupa aktivitas pencegahan, pemberdayaan masyarakat, rehabilitasi dan pasca rehabilitasi agar masyarakat memiliki ketahanan diri dan daya tangkal terhadap penyalahgunaan narkoba.

Program berikutnya yaitu Smart Power Approach yakni penggunaan teknologi informasi di era digital dalam upaya penanggulangan narkotika.

"Dengan semua upaya-upaya yang dilakukan ini dapat menekan peredaran narkoba di Jawa Barat maupun khususnya di Karawang," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved