Berita Karawang
Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung Ada di Karawang, Pemkab Optimis Jadi Nilai Plus Investasi
Adanya transportasi berbasis rel menjadi salah satu pendukung daya tarik investasi.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG --- Stasiun atau transit oriented development (TOD) kereta cepat Jakarta - Bandung berada di wilayah Kabupaten Karawang.
Hal itu diyakini bakal menjadi nilai plus investasi di Karawang.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Karawang Eka Sanatha menjelaskan stasiun kereta api cepat dibangun di wilayah Karawang.
Lokasinya dibangun di Desa Wanakerta dan Desa Wanasari dengan luas 250 hektar.
Baca juga: Kementerian BUMN Beberkan Alasan Budget Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak
Baca juga: Ini Penyebab Biaya Proyek Kereta Cepat Bengkak Sampai Luhut Binsar Pandjaitan Diminta Pimpin Komite
Adanya transportasi berbasis rel menjadi salah satu pendukung daya tarik investasi.
"Adanya TOD atau juga stasiun kereta cepat di Karawang membuat kami optimis menjadi nilai plus bagi investasi," kata Eka, pada Senin (8/11/2021).
Eka melanjutkan wilayah Karawang semakin berkembang dan dilirik para investor.
Sebab, dukungan transportasi, objek vital dan banyak sekali proyek strategis nasional yang melintasi Karawang.
BERITA VIDEO : SUARA TABRAKAN LRT TERDENGAR KERAS
"Saya berdiskusi dengan beberapa pelaku usaha, Karawang bakal potensial kedatangan para investor. Selain letak strategis, pelabuhan, dekat bandara, adanya jalan bebas hambatan, serta dukungan sumber daya air dan listrik karena Karawang kan ada PLTGU," terang dia.
Tak hanya itu, pemerintah juga merencanakan adanya pembangunan Bandara Soekarno Hatta II di wilayah Karawang.
"Bisa dibilang nanti lengkap di Karawang, itu kan yang mengundang investasi datang. Karena permudah akses transportasi," katanya.
Kembali ke kereta api cepat, adapun dari luas lahan tersebut, 230 hektar di antaranya merupakan areal pertanian dan sempadan Sungai Ciketing dan Sungai Cibaregbeg di Desa Wanakerta dan Wanasari. Sementara 20 hektar sisanya adalah lahan sekitar Sungai Cibeet dan permukiman Desa Wanasari.