Berita Bekasi

Puluhan Makam Baru Covid-19 di TPU Mangunjaya Tambun Selatan Ambles, Ini Penyebabnya

"Iya betul, amblas kemarin. Banyak yang ambles, ada sekitar 20 makam yang ambles," kata Milun saat dikonfirmasi,

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Dedy
TribunBekasi.com
Beredar video di media sosial yang memperlihatkan puluhan makam di TPU Mangunjaya Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, ambles. 

TRIBUNBEKASI.COM, TAMBUN SELATAN --- Beredar video di media sosial yang memperlihatkan puluhan makam di TPU Mangunjaya Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, ambles.

Permukaaan tanah beberapa makam terlihat mengalami penurunan sehingga retak-retak.

Longsornya makam terjadi pada makam-makam yang belum dikeramik.

Para warga turut menyaksikan amblesnya makam-makam di TPU yang terletak di Kecamatan Tambun Selatan tersebut.

Baca juga: Terkikis Hujan Deras Tembok Turap Roboh Timpa Dua Pedagang, Satu Meninggal Satu Korban Lagi Koma

Baca juga: Ini Penyebab Jalan Diponegoro Tambun Selatan Sering Tergenang Banjir Saat Hujan

Kepala UPTD TPU Mangunjaya, Milun, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menyatakan amblesnya puluhan makam terjadi pada Kamis (11/11/2021) kemarin.

"Iya betul, amblas kemarin. Banyak yang ambles, ada sekitar 20 makam yang ambles," kata Milun saat dikonfirmasi, Jumat (12/11/2021).

Milun mengatakan makam yang amblas tak hanya makam jenazah Covid-19. Namun juga makam-makam umum yang letaknya tak jauh dari area makam yang amblas.

"Makamnya campur, ada yang covid, ada yang buat umum," ujarnya.

Kedalaman tanah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) pemulasaran Covid-19 diketahui sedalam 1,5 meter.

Sedangkan makam-makam yang tanahnya amblas mengalami penurun sekira lebih dari 50 centimeter.

"Kalau makam covid dalamnya 1,5 meter. Amblasnya itu 50 centimeter," tutur Milun.

 

BERITA VIDEO : GARA-GARA BANJIR, DWI KEHILANGAN TAMU UNDANGAN HAJATAN

 

Penyebab makam ambles

Kepala UPTD TPU Mangunjaya Milun mengatakan penyebab amblesnya puluhan makam pada Kamis (11/11/2021) lalu, dikarenakan saat ini telah memasuki musim hujan.

Ia menjelaskan, mayoritas makam-makam yang ambles adalah makam baru yang proses pemulasarannya dilakukan pada tiga bulan sebelumnya.

"Semuanya makam baru, umur makamnya sekitar tiga bulan lah," kata Milun saat dikonfirmasi, Jumat (12/11/2021).

Ketika dimakamkan, tanah-tanah di dalamnya masih dalam kondisi keras dan kering sehingga teksturnya masih kuat untuk menopang beban tanah di lubang makam.

Namun saat musim hujan, tanah yang kering mengalami penyusutan sehingga ketebalannya menurun sehingga menyebabkan amblesnya makam-makam yang baru seumur jagung.

"Kalau makam baru mah begitu, tanahnya waktu itu kan musim kemarau, tanahnya masih pada keras, pas kena air kan jadi hancur," tuturnya.

Ia menampik bahwa amblasnya makam dikarenakan peti-peti di pemakaman Covid-19 mengalami pelapukan.

Pasalnya, Milun mengaku kondisi peti tak hancur setelah tanahnya amblas.

"Aman peti mah, enggak perlu peti baru lagi. Jenazahnya juga aman," ujar Milun.

Penanganannya, Milun menjelaskan makam-makam yang amblas telah ditambah tanah-tanah dan dipadatkan sehingga tak lagi amblas kala hujan mengguyur makam.

"Sekarang mah sudah rapi lagi. Tinggal tambah tanah lagi, paling nambahnya 60 centimeter. Dua hari penanganan kelar, sudah rapi semua," katanya

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved