Berita Bekasi

Sebelum Hilang Terseret Ombak di Pantai Sawarna, Zikri Asal Bekasi Sempat Jadi Imam Salat di Masjid

Saat itu pengakuan rekan korban diungkapkan Masturi, jika anaknya sempat terlihat melamun di depan Masjid.

Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Dedy
Istimewa
ILUSTRASI Orang Tenggelam --- Dzikri Ahmad Musyaffa (21) dilaporkan hilang di pantai Sawarna, Provinsi Banten pada Minggu (7/11) lalu. Hingga satu pekan ini, korban pun tak kunjung ditemukan usai terseret ombak saat berfoto dengan temannya. 

TRIBUNBEKASI.COM, PONDOK GEDE --- Zikri Ahmad Musyaffa (21) dilaporkan hilang di Pantai Sawarna, Provinsi Banten pada Minggu (7/11) lalu.

Hingga satu pekan ini, korban pun tak kunjung ditemukan usai terseret ombak saat berfoto dengan temannya.

Orangtua korban, Masturi (52) menceritakan jika sebelum anak nomor duanya itu hilang terseret ombak, berdasarkan pengakuan beberapa rekannya yang berhasil selamat, korban sempat menjadi imam masjid tak jauh dari tempatnya menginap.

"Jadi anak saya ibu jam satu malem dia sampe penginapan tapi tidak ditidurin, langsung dia ke Masjid tidur. Di Masjid terus subuh salat berjamaah, dia jadi imam di Masjid pinggir pantai," kata Masturi ditemui, Senin (15/11/2021).

Baca juga: Bocah Limah Tahun Tewas Tenggelam di Kolam Renang Taman Hud-Hud, Begini Penjelasan Pengelola

Baca juga: Seorang Pemuda Ditemukan Tewas Setelah Dilaporkan Hilang Hanyut di Kali Bekasi

Saat itu pengakuan rekan korban diungkapkan Masturi, jika anaknya sempat terlihat melamun di depan Masjid.

Hanya saja, rekannya diakui tak memiliki firasat apapun.

Hingga akhirnya pada pukul 06.00 WIB, dua dari tiga orang temannya bersama korban pergi ke pantai.

Kondisi pantai saat itu memang masih sepi.

Masturi (52) orangtua Korban yang kehilangan anaknya di Pantai Sawarna tengah menunjukan foto Zikri (21) semasa hidup. 
Masturi (52) orangtua Korban yang kehilangan anaknya di Pantai Sawarna tengah menunjukan foto Zikri (21) semasa hidup.  (TribunBekasi.com)

 

Lalu ketiganya pun bermain air di sekitar pantai, meskipun memang menurut Masturi tidak ada larangan bermain air di pantai itu.

Sehingga mereka bertiga leluasa bermain di pantai.

Saat itu Zulfi mengabadikan moment tersebut dari bibir pantai.

Sedangkan korban mengarah ke laut dan Akbar mengarah ke Pantai.

Secara tiba-tiba datangnya ombak yang cukup besar.

 

Posisi Akbar yang berhadapan ke bibir pantai saat diterjang ombak langsung terdorong ke bibir pantai.

Namun naasnya justru Zikri terdorong ke tengah laut usai diterjang ombak Pantai Sawarna.

Seketika itu, rekan korban berusaha menyelamatkan, namun justru ombak semakin besar.

"Karna itu kejadiannya pagi, jadi petugas belum ada yang siap gitu. Ada sebagaian nelayan tapi agak jauh. Temennya lari ke nelayan, ya minta tolong, ya terus engga keliatan sampai pencarian," ujarnya.

Masturi mengungkapkan jika, anak nomor duanya itu memang dikenal rajin ibadah. Apalagi korban merupakan hafiz Quran.

Alumnus Pompes Al Fallah, Bandung itu juga masih berstudi di Perguruan Tinggi Ilmu Alquran.

"Anaknya itu kuliah di perguruan tinggi ilmu alquran semester 5, dan dia alumni ponpes al fallah bandung, dan dia hafiz al -quran 30 juz, dan dia keseharianya guru al quran, ngajar ngaji di TPA dan juga jadi imam Masjid," ujarnya.

Meskipun hingga satu pekan pencarian, belum ada hasil yang baik, Masturi mengaku masih yakin anaknya hidup.

Kendati demikian ia mengaku sudah mengikhlaskan jika ada kabar yang tidak baik diterima keluarga.

Pihaknya keluarga pun juga sudah melakukan Salat Gaib di Pantai itu.

"Kami juga Sudah koordinasi dengan nelayan dan tokoh setempat untuk membantu mencari. Walaupun Basarnas menghentikan pencarian. Jadi saya juga sudah diberikan kontak-kontak yang ada di sana. Ya harapan pasti ada," ucapnya. 


 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved