Info Kesehatan

Tidak Ada Pantangan, Begini Pola Makan yang Baik Bagi Pengidap Diabetes Menurut dr Martha Rosana

dokter Martha menyarankan pentingnya jadwal makan teratur mulai dari sarapan, makan siang, makan malam dan cemilan di antara jam makan utama.

Penulis: Ign Agung Nugroho | Editor: Dedy
Istimewa
Menurut dokter spesialis penyakit dalam dari Divisi Endokrin, Metabolik dan Diabetes Departemen Penyakit Dalam RSCM-FKUI, dr. Martha Rosana, SpPD, penyandang Diabetes Melitus (DM) sebenarnya mirip dengan orang tanpa DM. 

"Saat pandemi ini, sekarang sudah bisa dilajutkankan pengobatannya. Tapi, jangan sampai  lengah, dan juga perlu diperketat lagi," ujar dokter Martha.

Ia menambahkan, DM khusus tipe-2 , saat ini ditemukan pada kalangan usia 15-45 tahun.

"Hal ini akibat dari kurangnya penerapan gaya hidup sehat seperti kurang beraktivitas fisik, berat badan berlebih, konsumsi makanan dan minuman dengan kandungan tinggi gula yang bisa setara nasi padang dua lauk," kata dokter Martha.

Dan ia pun kembali menyarankan, pengindap DM juga sebaiknya melakukan aktivitas fisik 150 menit per minggu dengan intensitas sedang, dan tidak boleh jeda lebih dari dua  hari.

Sementara itu, dr. Rudy Kurniawan, Sp.PD, pendiri Komunitas Sobat Diabet mengatakan, dukungan lingkungan sangat berpengaruh bagi pemulihan kondisi para diabetesi. 

Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan pengindap DM dalam menjalankan pola hidup sehat adalah dukungan sosial, baik dari keluarga dan orang terdekat.

Pasalnya, dukungan sosial dapat bermanfaat untuk membantu mengurangi stres, meningkatkan tingkat kesadaran diri, serta mendukung perubahan gaya hidup yang kurang sehat. 

Selain itu, kondisi keluarga yang hangat, bersifat menerima, dan akrab juga membantu pengindap DM lebih semangat dalam menjaga kesehatan.

"Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam mendukung anggota diabetesi antara lain menunjukkan rasa empati untuk mengatasi stres yang dapat berefek negatif terhadap kontrol gula darah," katanya.

"Selain itu, ikut menjalankan pola makan yang sehat, bersama-sama rutin beraktivitas fisik, dan hindari turut campur berlebihan yang dapat menimbulkan konflik dan berpotensi mengganggu kemampuan mandiri diabetesi dalam merawat dirinya," kata dokter Rudy lagi.

Ia menambahkan, yang tidak kalah penting dan perlu disadari oleh diabetesi dan keluarganya adalah komitmen dan semangat untuk

hidup lebih sehat, dan salah satunya adalah dengan menjaga asupan gula dan kalori.

(Sumber : Wartakotalive.com/Ign Agung Nugroho/ign).

Sumber: Wartakota
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved