Demo Buruh
MK Tolak Omnibuslaw, Presiden Buruh KSPSI Andi Ghani Menangis Terharu di Atas Mobil Komando
Said Iqbal menegaskan, penolakan ini merupakan hasil perjuangan dari seluruh buruh yang hadir di Patung Kuda.
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM --- Presiden Buruh KSPSI Andi Ghani menangis sesugukan di atas mobil komando setelah mendengar putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak Omnibuslaw pada Kamis (25/11/2021).
Ia merasa bersyukur bahwa MK sudah menolak Omnibuslaw dan perjuangan selama dua tahun tidak sia-sia.
Dengan demikian, kata dia, perjuangan panjangannya dapat membuktikan bahwa Omnibuslaw tidak sesuai Undang-undang.
"Perjuangan panjang kita, bisa kita buktikan, dengan kerja keras luar biasa," kata dia.
Baca juga: Ribuan Personel Tutup Kawasan Patung Kuda Monas Antisipasi Unjuk Rasa Ribuan Buruh
Baca juga: Buruh Minta Plt Bupati Bekasi Terbitkan Surat Rekomendasi ke Gubernur Desak UMK Naik 7,9 Persen
Ia sebagai pemimpin buruh mengambil resiko atas penolakan Omnibuslaw di Indonesia.
Namun, dia tidak menjelaskan secara detail resiko yang diambil para buruh dan pemimpin serikat buruh yang hadir dalam unjuk rasa.
Dengan penolakan Omnibuslaw ini, maka sudah membuktikan Tuhan bersama dengan buruh demi kesejahteraan.
BERITA VIDEO : BURUH BEKASI TUNTUT UPAH SEKTORAL, BICARA UPAH PASTI BICARA PERUT
"Kita siapkan perlawanan berikutnya, kalau Pemerintah main-main dengan buruh Indonesia, terima kasih kawan-kawan dan terima kasih MK," tegas Andi.
Rencananya, KSPSI bakal mengadakan unjuk rasa di Gedung Sate Bandung, Jawa Barat pada (30/11/2021) mendatang.
Di sana ia akan menuntut upah buruh yang layak kepada Gubernur Jawa Barat.
"Baik sebelum kita bubar, kita datangi Balai Kota DKI Jakarta, kita tuntut upah yang layak," ucapnya.
Terbukti Omnibus Law cacat
Presiden Buruh KSPI Said Iqbal naik ke atas mobil komando usai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak Omnibuslaw di depan Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat pada Kamis (25/11/2021).
Said Iqbal menegaskan, penolakan ini merupakan hasil perjuangan dari seluruh buruh yang hadir di Patung Kuda.