Program Makan Bergizi Gratis
KSP M Qodari Beberkan Lebih dari 5.000 Anak Keracunan Program MBG, Jawa Barat Paling Banyak
Lebih dari 5.000 siswa keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG), kasus terbanyak di Jawa Barat. DPR desak evaluasi total.
TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI – Bayangkan, anak-anak yang semestinya ceria di sekolah justru tumbang karena perutnya melilit, kepala pusing, hingga muntah-muntah setelah menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Data terbaru dari Istana mengungkap, jumlah korban ternyata lebih dari 5.000 siswa, dengan kasus terbanyak terjadi di Jawa Barat.
Kepala Staf Presiden (KSP) M Qodari membongkar data mengejutkan soal kasus keracunan massal akibat program MBG.
Baca juga: Jadi Janda, Asri Welas Ramai di-DM Musisi dan Pejabat: Aku Punya ‘Tiga Bagasi’
Baca juga: Kepsek SMKN 1 Cikarang Barat Berkilah, Siswa Korban Bullying Patah Rahang: Kejadian di Luar Sekolah
Baca juga: Dulu Gagas Jokowi 3 Periode, Kini M Qodari Resmi Jadi KSP Prabowo dengan Harta Rp 261 Miliar
Menurutnya, data dari Kementerian Kesehatan per 16 September 2025 mencatat 60 kasus dengan 5.207 siswa terdampak.
Sementara, BPOM mencatat 55 kasus dengan 5.320 siswa pada 10 September 2025.
“Puncak kasus terjadi pada Agustus 2025 dengan sebaran terbanyak di Jawa Barat,” ungkap Qodari saat ditemui di Istana, Jakarta, Senin (22/9/2025).
Penyebab Keracunan
Qodari menjelaskan, ada empat faktor utama yang diduga memicu keracunan massal MBG.
- Pertama, higienitas makanan yang kurang terjaga.
- Kedua, suhu makanan yang tidak sesuai standar.
- Ketiga, kontaminasi silang dari petugas.
- Keempat, sebagian kasus muncul karena alergi pada penerima manfaat.
“Setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) seharusnya memiliki sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS) dari Kemenkes. Itu penting untuk mitigasi agar kasus seperti ini tidak terus berulang,” tegasnya.
Evaluasi Total
Ketua DPR RI Puan Maharani juga ikut menyoroti kasus ini. Ia mengingatkan pemerintah agar segera melakukan evaluasi total terhadap program MBG.
“Ya harus selalu dilakukan evaluasi, jangan sampai anak-anak yang jadi korban. Karena pelaksanaannya masif, tentu tidak mudah, tapi harus ada perbaikan nyata,” ucap Puan saat ditemui di Gedung DPR RI.
Menurutnya, program MBG punya niat baik, tapi jika tak diawasi ketat justru bisa merugikan siswa dan orang tua.
Di lapangan, kasus keracunan MBG membuat orang tua cemas. Beberapa sekolah di Jawa Barat bahkan terlihat lebih ketat mengawasi distribusi makanan.
Suasana kelas yang biasanya riuh pun mendadak hening ketika sejumlah siswa terpaksa dipulangkan karena sakit.
| BGN Kumpulkan Seluruh Pengelola SPPG Se-Bekasi dan Karawang, Pastikan Gizi MBG Berkualitas |
|
|---|
| Nihil Kasus Keracunan, Pemkab Bekasi Terus Perketat Pengawasan Program MBG |
|
|---|
| Terungkap! 55 Dapur SPPG Kabupaten Bekasi Ternyata Belum Kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi |
|
|---|
| Pasca Kasus Keracunan di SDN Kota Baru 3, Pemkot Bekasi Segera Bentuk Tim Satgas Awasi Program MBG |
|
|---|
| Orang Tua di Depok Sindir Menu MBG Isi Pangsit Goreng: Lebih Cocok untuk Menu Diet Ibu-ibu |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bekasi/foto/bank/originals/Muhammad-Qodari-bersama-sang-istri.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.